Wednesday, October 25, 2017

Kurikulum dan Pembelajaran & Perkembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi ( Critical Book Review)



TUGAS MANDIRI I
Kurikulum Dan Pembelajaran
( Tim pengembang MKDP, Tahun 2017)
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP
(Ika Lestari, S.P.d., M.Si. Tahun 2013)
 

       

Disusun Sebaai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran

OLEH
YESI FITRIANI / 1602050066

PRORAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA TAHUN 2017



KATA PENGANTAR

       Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Critical Book Review “
      Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan persiapan yang matang oleh penulis. Untuk itu penulis juga berterima kasih kepada Bapak M. Arifin. S.Pd, M.Pd selaku dosen yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses pembuatan makalah ini.
     Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis guna memperbaiki Critical Book Review ini.

     Akhir kata penulis berharap semoga makalah “Critical Book Review” dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhh 

                                                                                                      
 Medan, 25 Oktober 2017
                                   
             Yesi Fitriani






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------ i
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang----------------------------------------------------------------------------------- 1
1.2 Tujuan--------------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.3 Manfaat-------------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.4 Identitas Buku------------------------------------------------------------------------------------ 3

BAB II RINGKASAN ISI BUKU
2.2 Ringkasan Isi Buku Pertama------------------------------------------------------------------ 4
2.4 Ringkasan Isi Buku Kedua-------------------------------------------------------------------- 8

BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU
3.1 Perbandingan Isi Buku----------------------------------------------------------------------- 25
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku------------------------------------------------------ 28
3.3 Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------- 30
3.4 Saran--------------------------------------------------------------------------------------------- 30

DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------------- 31














BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Peranan kurikulum dalam pembelajaran sudah tidak dapat dipungkiri lagi pengaruhnya dalam dunia pendidikan. Kurikulum di jadikan acuan dalam pembelajaran baik disekolah maupun di lembaga pendidikan lainnya. Dengan adanya kurikulum suatu program atau hal yan ingin dicapai dalam pembelajaran akan lebih terarah.
      Kurikulum tidak hanya bermanfaat bagi sekolah melainkan bermanfaat juga bagi orangtua, mayarakat dan siswa itu sendiri. Kurikulum sangat diperlukan untuk pendidikan diseluruh Indonesia karena kurikulum merupakan landasan pendidikan di Indonesia. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
                   Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh. Dengan kata lain kurikulum merupakan hal pokok yan paling uta ma demi kesuksesan pembelajaran dan terarahnya sistem pembelajaran di sebuah instansi pendidikan
                   Pada zamann pendidikan sekarang tentunya banyak problematika yang terjadi sehubungan pula dengan perkembangan zaman yan semakin maju. Hendaklah bagi lembaga pendidikan juga membuat kurikulum yang diikuti pula dengan perkembangan teknologi pada zaman sekarang. Sehingga kurikulum yan dipakai tidak terkesan kuno dan malah jauh dari kata tepat. Oleh karena itu kurikulum haruslah sesuai baik sesuai  secara pendidikan dan sesuai pula dengan kebutuhan pembelajaran di masa sekarang
                   Untuk itu, dengan adanya kurikulum yang sudah bisa dinilai tepat sasaran, diharapkan agar proses pembelajaran lebih terarah dan terencana. Hal ini tentunya akan mempermudah pihak guru maupun sekolah serta peserta didik itu sendiri. Kurikulum yan tepat sasaran tentunya akan memberikan dampak kemajuan bai dunia pendidikan dan akan  melahirkan generasi emilang kedepannya. Maka dari itu kurikulum dikatakan sebagai hal pokok yan paling mendasar dalam pendidikan. Karena kurikulum tersebut bekerja sebaai pondasi dalam pendidikan. Apabila tidak ada kurkulum tentunya tidak ada pondasi dalam pendidikan. Yang nantinya tentu memberikan efek yang tida baik kedepannya.
                   Dan disini penulis akan memberikan review mengenai kurikulum dan pembelajran yang dilihat dari sejumlah sumber yan tentunya diharapkan akan bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah serta siapapun yang meninginkan informasi lebih mengenai kurikulum dan pembelajaran.
       1.2 Tujuan
1.      Untuk memperdalam pengetahuan mengenai kurikulum dan pembelajaran
2.      Untuk memberikan perbandingan terhadap pemahaman mengenai kurikulum dan pembelajaran yan dlihat dari beberapa sumber
3.      Untuk menambah wawasan terutama dalam mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
4.      Sebagai referensi dalam mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
1.3 Manfaat
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
2.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekuranan buku yan di review
3.      Agar lebih menguasai materi terutama dalam mata kuliah kurikulum dan pembelajara




1.4 Identitas Buku
·         Identitas Buku Pertama
    
Judul buku      : Kurikulum dan Pembelajaran
Edisi                : Ke-6
Pengarang       : Tim Pengembang MKDP
Penerbit           : PT Raja Prasindo Persada
Kota Terbit      : Depok
Tahun Terbit   : 2017
ISBN               : 978-979-769-382-4

·         Identitas Buku Kedua


Judul buku      : Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP
Edisi                : Pertama
Pengarang       : Ika lestari, S.Pd, M.Si
Penerbit           : Akademia Permata
Kota terbit       : Padang
Tahun Terbit   : 2013
ISBN               : 602-8381-36-5

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Isi Buku Pertama
Ø  Pembahasan Bab 1 : Mengenai Dimensi, Fungsi dan Peranan Kurikulum
            Pada bab ini, pembahasan mengenai fungsi, dimensi, dan peranan kurikulum. Kurikulum merupakan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga pendidikan yang berisi rancanan pembelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Dua hal pokok yang  paling utama dalam kurikulum yaitu:
1. Adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa
2. Tujuan utama yaitu untuk memperoleh ijazah

            Pengertian dari kurikulum itu sendiri senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan teori, yang dapat dirangkum dari banyak pendapat dari berbagai ahli.
Ada beberapa dimensi yang dapat dikaitkan dengan kurikulum diantaranya:
1. Pengertian kurikulum dihubungkan dengan dimensi ide
Yaitu kurikulum sebagai dimensi yang berkaitan dengan ide yang  pada dasarnya dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya
2. Pengertin kurikulum dikaitkan dengan dimensi rencana
Yaitu kurikulum sebagai seperankat rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pelajaran guna untuk mencapai tujuan pendidikan.
3. Penertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi aktivitas
Yaitu kurikulum dipandang sebagai segala aktivitas dari uru dan siswa dalam proses pembelajaran disekolah.
4. Fungsi Persiapan
Yaitu kurikulum sebagai suatu alat pendidikan yang harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan study ke jenjang pendidikan berikutnya.
5. Fungsi pemilihan
Yaitu kurikulum sebagai alat pendidikan yang harus mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat memilih proram belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
6. Fungsi diagnosik
Yaitu kurikulum sebagai alat pendidikan yan harus mampu memahami dan menerima potensi dan kelemahan yan dimilikinya.

2. Peranan kurikulum
Kita ketahui bahwa kurikulum tentunya mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan. Dalam buku ini ada beberapa peranan kurikulum diantaranya:
1. Peranan Konservatif
Peranan konservatif ini bertindak sebagai penekan untuk mewariskan nilai nilai budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan enerasi muda khususnya para siswa.
2. Peranan Kreatif
Peranan kreatif ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat di masa sekarang dan masa akan datang
3. Peran kritis dan evalustif
Pada peranan ini kurikulum harus melestarikan nilai budaya yang ada namun nilai budaya tersesbut harus disesuaikan dengan kondisi zaman sekaran.

Ø  Pembahasan Bab 2 : Mengenai Landasan Pengembangan Kurikulum

1. Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum  
a. Pengertian Filsafat
            Secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau love of wisdom
 ( Redja Mudyaharjo,2001:83). Sedangkan Socrates mengemukakan filsafat sebagai cara berfikir secara radikal, menyeluruh, dan mendalam atau cara berfikir yan mengupas sesuatu sedalam dalamnya.
b. Manfaat Filsafat Pendidikan
Selanjutnya pada bab ini dijabarkan mengenai manfaat dari filsafat pendidikan diantaranya:
1.      Filsafat sebaai penentu arah bagi masa depan anak anak
2.      Filsafat memberikan gambaran tentang hasil yang harus dicapai seseorang
3.      Filsafat memberikan ketentuan bagi segala usaha pendidikan
4.      Filsafat memungkinkan si pendidik menilai usaha nya dan apakah tujuan itu bisa tercapai
c. Filsafat dan Tujuan Pendidikan
            Filsafat dijelaskan disini sebagai penentu arah kemana peserta didik akan dibawa. Dan semua itu harus jelas tentang pandanan hidup manusia atau tentang eksistensinya.
Tujun pendidikan memuat pertanyaan pertanyaan mengenai berbagai kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik selaras denan sistem nilai dan falsafah yan dianutnya.
 d. Kurikulum dan Filsafat Pendidikan
            Seperti yang diketahui kurikulum pada hakikatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Filsafat jua mempunyai hubungan yang erat dengan kurikulum di suatu negara yan dianutnya. Jadi jika di Indonesia pancasila lah yang menjadi falsafah hidup masyarakat. Aliran filsafat terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
1.         Idealisme
2.           Realisme
3.           Pragmatisme
2. Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum
            a. Penembangan Peserta Didik dan Kurikulum
Setiap individu tentunya mempunyai fase fase dalam hidup nya. Fase fase tersebut terdiri atas : Masa usia prasekolah, masa usia sekolah dasar, dan masa usia sekolah menengah
            b. Psikologi Belajar dan Pengembangan Kurikulum
Psikologi belajar merupakan suatu studi tentang bagaimana individu belajar. Pembahasan tentang psikologi belajar erat kaitannya denan teori belajar.

            Teori belajar tersebut terdiri dari:
·         Teori Psikologi Kognitif
Yang mana teori ini merupakan pengembangan insight atau pemahaman baru atau mengubah pemahaman lama.
·         Teori Psikologi Behavioristik
Yaitu merupakan teori perkembangan anak yan ditentukan oleh faktor faktor yan berasal dari lingkungan. Lingkungan tersebut terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
·         Teori Psikologi Humanistik
Yaitu teori yang mampu mengaktualisasi dirinya untuk mampu mengembangkan potensi yan ada pada dirinya secara utuh, bermakna dan berfungsi.


3. Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum
            Landasan sosiologis pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai asumsi asumsi yang berasal dari sosiologi yan dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Yang diharapka denan pendidikan akan muncul manusia manusia yang bermutu, mengerti dan mampu membangun masyarakatnya.
            Landasan sosiologis pengembangan kurikulum terdiri dari beberapa aspek diantaranya:
a. Masyarakat dan kurikulum
 = Kelompok masyarakat yan merupakan oranisasi organisasi atau suatu kelompok yan berbeda beda pemikirannya. Disini pendidikan bertujuann untuk mengantisipasi tuntutan hidup sehingga dapat mempersiapkan anak didik yang sesui dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
b. Kebudayaan dan Kurikulum
Daoed Yusuf (1981) mendefinisikan kebudayaan sebagai segenap perwujudan dan keseluruhan hasil pikiran, kemauan serta perasaan manusia yan berhubungan dengan alam dan tuhan Yang Maha Esa. 
Jadi, kurikulum dan kebudayaan disini dimaksudkan apabila dalam pembelajaran haruslah ada budaya budaya daerah yan dijadikan pembelajaran. Dalam hal ini dapat diambil contoh yaitu muatan lokal ( mulok) disekolah. Muatan loakal merupakan proram pendidikan yan dikaitka dengan lingkungan alam, sosial serta lingkungan buday di suatu daerah.
c. Landasan Teknologis Pengembangan Kurikulum
Secara langsung atau tidak pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh besar terhadap pendidikan. Pengembangan teknoloi industri mempunyai hubungan timbal balik dengan pendidikan.
Pengunaan alat alat yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, apalagi disaat pengembanagn teknologi komuikasi yang semakin canggih, menuntut pengetahuan dan keterampilan serta kecakapan.






Ø  Pembahasan Bab 3  : Mengenai Komponen Komponen Pengembangan Kurikulum

Pada bab ke3 dalam buku ini dibahas mengenai komponen komponen penembangan kurikulum.
1. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen komponen tertentu. Tujuan kurikulum seperti yan diketahui sangatlah erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yan dianut di masyarakat. Oleh karena itu diharapkan suatu kurikulum dapat mencapai terbentuknya masyarakat yan pancasialis.
Tujuan pendidikan di klasifikasikan menjadi 4 bagian yaitu:
1. Tujuan pendidikan nasional
Adalah tujuan yang bersifat yang paling umum dan merupakan sasaran akhir yan harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan.
2. Tujuan Institusional
            Adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Dengan kata lain tujuan yan dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yan harus dimiliki oleh setiap siswa dalam menyelesaikan suatu program pendidikan tertentu.
3. Tujuan Kurikuler
            Adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
4. Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran
            Adalah tujuan yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.
a. Domain Kognitif
            Tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir seperti kemampuan memecahkan masalah. Domain kognitif terdiri dari 6 tingkatan yaitu:
1.      Pengetahuan ( Knowledge)
2.      Pemahaman ( comprehension)
3.      Penerapan (Aplication)
4.      Analisis
5.      Sintetis
6.      Evaluasi
b. Domain Afektif
            Yaitu berkenaan dengan sikap, nilai dan apresiasi yan memungkinkan seseorang memiliki sikap tertentu terhadap suatu objek dan kemampuan mentelaah tingkat tinggi. Domain afektif memiliki beberapa tingkatan yaitu
1.      Penerimaan
2.      Merespon
3.      Menghargai
4.      Mengorganisasi
5.      Karakteristik nilai
c. Domain Psikomotor
                  Yaitu tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Ada tujuh tingkatan pada domain psiomotor ini diantaranya:
1.      Persepsi ( perception )
2.      Kesiapan ( set )
3.      Meniru ( imitation )
4.      Membiasakan ( habitual)
5.      Menyesuaikan ( adaptation)
6.      Menciptakan ( organization)

2. Komponen isi atau Materi Pelajaran
            Pada bagian ini dijelaskan mengenai komponen pelajaran yang menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan ataupun materi pembelajaran lainnya. Yang mana pada bagian ini merupakan gambaran setiap mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
3. Komponen Metode/ Strategi
            Komponen yang memiliki peran yang sangat penting karena berhubungan dengan implementasi kurikulum. Karena tujuan apapun itu tanpa ada nya strategi dan metode tidak akan bisa dicapai secara maksmal.
Selain itu pendekatan memiliki kemiripan denganstrategi yaitu pendekatan ( approach). Yang mana pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran.

4. Komponen Evaluasi
            Pada komponen evaluasi ini terdiri dari beberapa proses diantaranya: perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Berdasarkan pengertian itu maka evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengembanan kurikulum. Pada komponen evaluasi ini di ukur berdasarkan dua cara diantaranya:
1.Ttes
            Pada bagian tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan pelajaran.
2. Nontes
            Nontes adalah alat evaluasi yan digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sifat, minat dan motivasi. Ada beberapa nontes sebagai evaluasi diantaranya: wawancara, observasi, studi kasus dan skala penilaian.

Ø  Pembahasan Bab 4 : Mengenai Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum

1. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
            Pada bab 4 ini pembahasan mengenai prinsip pengembangan kurikulum. Dikatakan disini, Prinsip pengembangan kurikulum menunjuk tentang suatu pengertian yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal dalam menentukan berbagai hal dengan pengembangan kurikulum. Aktivitas pengembangan kurikulum itu sendiri diharapkan sesuai dengan harapan masyarakat yan bersifat dinamis dengan zaman yan selalu berubah.
2. Macam Macam Sumber Prinsip Penembangan Kurikulum
            Sumber prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari : data empiris, data eksperimen, cerita hidup masyarakat dan akan sehal ( Olivia, 1992:28). Fakta kehidupan dari data hasil penelitian bersifat sangat terbatas. Banyak data yang buktinya bukan berasal dari penelitian terbukti efektif untuk memecahkan masalah.
            Dengan demikian pada prinsipnya kesemua jenis data dapat digunakan dan dimanfaatkan bagi kegiatan penembangan kurikulum sebagai prinsip yan dijadikan pegangan.
3. Tipe Tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
            Disini, prinsip pengembangan kurikulum di klarifikasikan menjadi tiga tipe yaitu sebaai berikut: anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh, anggapan kebenaran parsial, dan anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian ( hipotesis).
4. Macam Macam Prinsip Pengembangan Kurikulum
            Disini dipaparkan prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari 2 yaitu: Prinsip umum dan prinsip khusus


1. Prinsip Umum
Pada prinsip umum ini terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1.      Prinsip relevansi ( prinsip penyesuaian)
2.      Prinsip fleksibel ( prinsip yang bisa dibawa dalam hal apa saja)
3.      Prinsip kontinuitas ( prinsip yang berkesinambungan )
4.      Prinsip praktis atau efisiensi ( prinsip yang mudah diterapkan)
5.      Prinsip efektifitas ( Prinsip yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai)
2. Prinsip khusus
            Disini dijelaskan prinsip khusus merupakan prinsip yang hanya berlaku di tempat tertentu dan dengan situasi tertentu. Prinsip ini biasanya digunakan dalam pengembanan kurikulum secara khusus.

Ø  Pembahasan Bab 5 : Mengenai Model Pengembangan dan Organisasi Kurikulum
1. Model Pengembangan Kurikulum
            Pada bab 5 pembahasan mengenai model pengembangan kurikulum yang mana model pengembangan kurikulum yan baik harslah memahami berbagai jenis model pengembangan kurikulum. Hal ini bertujuan untuk mengetahui prosedur sistematis dalam proses penyusunan suatu kurikulum.
            Terdapat beberapa model pengembangan kurikulum yang dijelaskan pada bab ini diantaranya:
1. Model administratif = yang mana model ini pelaksanaannya dimulai dari penjabat tingkat atas pembuat keputusan dan kebijakan yan berkaitan dengan model penembangan kurikulum tersebut.
2. Model Grass Roots = pada model ini dijelaskan pengembangan kurikulum dimulai dari arus bawah. Yang dimulai dan diawali dengan gagasan guru guru sebagai pelaksana pendidikan disekolah.
3. Model Demonstrasi = Pada model yang satu ini penembangan idenya berasal dari bawah (grass roots)
4. Model Miller Seller= pada model ini pengembangan kurikulum merupakan pengembangan kurikulum kombinasi dari model transmisi.
5. Model Taba= pada model taba ini model pengembangan kurikulum berpusat pada guru. Gurulah dalam hal ini sebagai faktor itama pengembangan kurikulum.
6. Model Beauchamp= pada model ini pengembangan kurikulum berdasarkan pada ketentuan ketentuan seperti yang diterapkan oleh George A. Beauchamp.

2. Organisasi Kurikulum
            Pada pembahasan mengenai organisasi kurikulum ini kurikulum diartikan bukan hanya sebagai dokumen bahan cetak melainkan rangkaian aktivitas yan dilakukan siswa didalam kelas, diluar kelas, di laboratorium dll.
            Dalam organisasi kurikulum ini ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan diantarnya:
1.      Ruang lingkup atau cakupan
2.      Urutan bahan
3.      Kontinuitas
4.      Keseimbangan
5.      Keterpaduan

Ø  Pembahasan Bab 6 : Mengenai Evaluasi Kurikulum

Pada pembahasan bab 6 ini, mengenai evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum ini bertujuan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan yan ditinjau dari beberapa kriteria. Kriteria kriteria tersebut diantaranya: efektivitas, relevansi, efisiensi, dan kelayakan proram kurikulum tersebut.
Selain tujuan tujuan diatas evalusi kurikulum dilakukan untuk mengevaluasi proses pengembanaan kurikulum yang dimaksudkan untuk keperluan diantaranya:
1. Untuk perbaikan program
            Ini dimaksudkan sebagai input sebagai perbaikan yan diperlukan dalam program kurikulum yang sedang dikembangkan.
2. Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak
            Pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum kepada berbagai pihak yan berkepentingan yang mencakup pihak baik yan mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum maupun pihak yan menjadi konsumen dari pengembanan kurikulum tersebut.
3. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan
            Tindak lanjut hasil pengembann ini akan merujuk pada terlaksana atau tidaknya kurikulum tersebut.
            Untuk itu suatu model tidak dapat dilepaskan dari tujuan yang ingin dicapai dari keiatan evaluasi yang diadakan. Karena pada dasarnya setiap model yan digunakan pastilah ada kekuranan dan kelebihannya. Untuk itu pada pembhasan bab 6 inilah sebagai reverensi dalam mengevalusi kurikulum.

Ø  Pembahasan Bab 7 : Mengenai Konsep Dasar Pembelajaran

1. Hakikat Belajar
Pada bab ke7 ini adalah pembahasan mengenai konsep dasarpembelajaran. Pada hakikatnya belajar adalah suatu upaya untuk melatih kemepuan diri. Belajar juga bisa dikatakan sebagai proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan.
Hasil belajar juga tampak pada perubahan perilaku seseorang. Pengetahuan dan keterampilan bertambah, dan penguasaan nilai sikapnya bertambah pula. Belajar juga merupakan penamabahan pengalaman yang mana hal ini terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
2. Hakikat Pembelajaran
          Pada bab ini dijelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh ses
eorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar, baik di sekolah formal maupun informal. Pola pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan guru dalam memberikan dan menyampaikan bahan ajar di kelas.
          Didalam pembelajaran sekolah berubah fungsi menjadi penhubung antara ilmu teknologi dengan masyarakat dan sekolah lebih aktif ikut pembangunan maka peran guru menjadi semakin luas.

3. Landasan Konsep Pembelajaran
            a. Filsafat
            Proses belajar pada dasarnya melibatkan upaya dalam menyempurnakan kepribadian manusia.
            b. Psikologi
Pada dasar kajian psikologi sikap manusia bisa berubah karena belajar . Hal ini akan terbukti ketika ia berada atau dihadapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
            c. Sosiologi
Manusia perlu bersosialisasin untuk bisa hidup bersama dan mampu membangun bangsa dan negara

Ø  Pembahasan Bab 8 : Mengenai Komponen Komponen Pembelajaran

Pada bab komponen komponen pembelajaran, disini masing masing komponen diharapkan saling berhubungan secara aktif dan saling memengaruhi. Misalnya pada saat menentukan bahan pembelajaran haruslah merujuk pada tujauan yang ditentukan. Tujuan pembelajaran disini merupakan tujuan antara upaya mencapai tujuan tujuan lain yan lebih tinggi tingkatannya.
Pada bab ini juga dibahas mengenai strategi dan metode pembelajaran yang mana metode dan teknik belajar itu sendiri bergantung pada tingkah laku yang terkandung dalam rumusan tujuan tersebut. Dengan kata lain metode dan teknik yang digunakan menyangkkut pengetahuan dan keterampilan atau sikap.
   Berikut adalah beberapa contoh strategi pembelajaran dan metode belajar:
1.      Strategi ekspositori klasikal
2.      Strategi tanya jawab
3.      Strategi heuristik
4.      Pengajaran kelompok
5.      Pengajaran perorangan
Serta dijelaskan juga pada bab ini mengenai media pembelajaran yang diantaranya:
1.      Media visual = media yang menggunakan penglihatan
2.      . Media audio = media yang menggunakan indra pendengaran
3.      Media audio visual = media perpaduan antara penglihatan dan pendengaran

Ø  Pembahasan Bab 9 : Mengenai Prinsip Prinsip Pembelajaran
Ø   
Pada bab ini dijelaskan beberapa prinsip prinsip pembelajaran diantaranya:
1.Prinsip umum pembelajaran
=> yaitu prinsip yang umum dipakai dalam pembelajarn pada sekolah sekolah formal
2. Prinsip khusus pembelajaran
=>yaitu prinsip yang memiliki peranan yang sangat penting dalam memicu aktivitas aktivitas belajar
3. Prinsip keterlibatan langsung/ pengalaman
=> yaitu prinsip yang berhubungan dengan aktivitas yang setiap individu harus terlibat secara langsung untuk menalaminya
4. Prinsip pengulangan
=> yaitu pada prinsip ini teori yang dipakai yaitu merujuk pada pentingnya penulangan dalam belajar
5. Prinsip tantangan
=> yaitu pada prinsip tantangan ini situasi belajar haruslah dihadai oleh siswa seperti dalam suatu medan tantangan psikologis
6. Prinsip balikan dan penguatan
=> yaitu prinsip balikan yang ditekankan pada teori belajar
7. Prinsip perbedaan individual
=> yaitu prinsip yang mengedepankan perbedaan sifat sifat setiap individu dalam menerima pembelajaran.

Ø  Pembahasan Bab 10 : Mengenai Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran

            Pada bab ke-10 pada buku ini dibahas mengenai pendekatan, strategi dan model pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran
            Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menhampiri makna pembelajaran melalui suatu cara pandang dan pandangan tertentu atau aplikasi suatu cara pandan dan pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajran.
2. Strategi Pembelajaran
            Strategi pembelajaran yang dijelaskan pada bab ini merupakan pola umum rencanan interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
3. Model Pembelajaran
            Model pembelajaran merupakan suatu cara atau pola yang dapat kita gunkaan untuk merancang pembelajran tatap muka di dalam kelasatau dalam latar tutorial dan dalam bentuk materil materil pembelajaran termasuk buku buku, film, kaset, program media komputer dan kurikulum.



Ø  Pembahasan Bab 11 : Mengenai Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran

1. Inovasi Pendidikan
            Inovasi pendidikan diartikan sebagai suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu, termasuk dalam bidang pendidikan.
2. Difusi inovasi pendidikan
            Difusi inovasi pendidikan pada bab ini dijelaskan sebagai penyebarluasan gagasan inovasi melalui proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu diantara anggota sistem sosial dalam masyarakat
3. Ciri Inovasi Pendidikan
            Inovasi merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru atau berupa praktik praktik tertentu dari suatu hasil olah pikir dan teknologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan tetentu di masyarakat. Ciri ciri inivasi pendidikan yan disebutkan yaitu:
1.      Esensi inovasi itu sendiri
2.      Saluran komunikasi
3.      Waktu dan proses penerimaan
4.      Sistem sosial

Berikut ini beberapa hasil dari inovasi kurikulum yaitu : KTSP, KBK, Kurikulum 2017, Broad Based Curriculum, Kurikulum Sistem Ganda (KSG), Kurikulum Muatan Lokal

2.2 RINGKASAN ISI BUKU KEDUA

Ø  Pembahasan Bab I : Mengenai Konsep Dasar Bahan ajar
          Pada bab pertama dalam buku “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi” ini diawali dengan pembahasan mengenai konsep dasar bahan ajar.
Belajar merupakan seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan batasan dan cara mengevaluasi denan sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini kemampuan uru dalam merancang ataupun menyususn bahan ajar menjadi hal yang sangat berperan dalam menentukan keberhasilan belajar.
            Berikut karakteristik bahan ajar yang menjadi pembahasan dalam bab ini diantaranya:
1. Self Instructional = yaitu bahan ajar yang dapat membuat siswa mampu membelajarkan diri sendiri denan bahan ajar yang dikembangkan.
2. Self contained = yaitu seluruh materi pembelajarn ada dalam satu unit kompetensi
3. Stand alone = yaitu bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung kepada bahan ajar lain
4. Adaptive = yaitu bahan ajar hendaknya memiliki adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi
5. User friendly = yaitu setiap bahan ajar yang dipaparkan bersifat membantukepada pemakainya.
·         Fungsi bahan ajar
Pada bab ini dipaparkan bahan ajar memilki fungsi bagi guru yaitu untuk mengarahkan semua aktivitas proses pembelajaran sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan pada siswa
Berdasarkan strategi pembelajaran yan digunakan fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi: fungsi dalam pembelajaran klasikal, pembelajaran individual dan pembelajaran kelompok.

Ø  Pembahasan Bab 2 : Mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Pembahasan sellanjutnya pada buku ini yaitu mengenai (KTSP).
Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing masing satuan pendidikan.
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut :

      1.   Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 
      2.   Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
      Berikut terdapat 6 komponen KTSP diantaranya:
      1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harus mampu mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah
2. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dalam pengembangan KTSP, satuan pendidikan harap mampu menyusun program peningkatan umum yang mencakup tujuan, sasaran dan target yang akan dicapai untuk program jangka pendek maupun jangka panjang
3. Menyusun Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajan efektif dan hari libur.
4. Struktur Muatan KTSP
Struktur muatan KTSP mencakup mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
5. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelornpok mata   pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompeten. dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar


6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.

Ø  Pembahasan Bab 3 : Mengenai Analisi Instruksional
Analisis instruksional merupakan proses penjabaran perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Hasil dari analisi instruksional ini adalah kompetensi khususu yang tersusun dari potensi yang sederhana sampai yang sulit dan kompleks.
Analisis instruksional ini dilakukan untuk mencapai sebuah kmpetensi akhir melalui beberapa kompetensi khusus dengan memasukkan batas kompetensi yang diberikan pada siswa.
Ada bebera struktur perilaku dianataranya:
1.      Struktur hierarki
2.      Struktur prosedural
3.      Struktur pengelomokkan
4.      Struktur kombinasi
Identifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa
      Tujuan untuk mengetahui karakteristik siswa yaitu untuk mengukur apakah siswa akan mampu mencapai tujuan belajarnya atau tidak, sampai dimana minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari.
Bagi seeorang guru tidaklah terlau sulit dalam menentukan perilaku apa saj ayang perlu dikuasai oleh siswa karena semuanya karena semuanya sudah tercantum di dalam kurikulum pemerintah. Setelah diketahui teknik yang dilakukan barulah dibuat sebuah garis batas antara perilaku yang sudah diketahui oleh siswa dengan kompetensi yang belum diketahui oleh siswa.

Ø  Pembahasan Bab 4 : Mengenai Penulisan Indikator Pembelajaran

Dalam bab penulisan indikator pembelajaran ini, terdapat didalam nya pembahasan mengenai desain pembelajaran, yang dibedakan antara tujuan pembelajaran umum atau disebut Tujuan Instruksional Umum ( TIU) dengan Tujuan Instruksional Khusus ( TIK).
Tujuan kurikulum ( standart kompetensi mata pelajaran) adalah tujuan yan harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Tujuan kurikuler dapat didefinisiskan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaa pendidikan.
Standar kompetensi sebagai tujuan kurikuler dijabarkan menjadi beberpa kompetensi dasar tergantung pada kompleksitas dan ruang linkup mata pelajaran.

Taksonomi tujuan istruksional menurut bloom :
Bloom (1977) membagi tujuan istruksional menjadi tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain atau kawasan konitif adalah tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir seperti kemampuan meningat atau kemampuan memecahkan masalah.
·         Perumusan Indikator Pembelajaran   
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur untuk mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Indikator yan digunakan sebagai penyusun alat penilaian diantaranya:
1.      Sesuai tingkat perkembanan berfikir siswa
2.      Berkaitan denan standar kompetensi dan kompetensi dasar
3.      Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari hari
4.      Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh
5.      Memperhatikan sumber sumber belajar yang relevan
6.      Dapat diukur/ dapat dikuantifikasi
7.      Memperhatikan ketercapaian standart lulusan secara nasional
8.      Tidak mengandung pengertian ganda

Ø  Pembahasan Bab 5: Mengenai Perkembangan Strategi Instruksional

            Dapat kita ambil kesimpulan bahwa stretegi instruksional otu merupakan rencaana kegiatan atau rangkaian tindakan yang melibatkan penggunaan metode pembelajaran dan pemanfaatan berbagai sumber daya disekitar lingkungan siswa, misalnya media pembelajaran yang kesemuanya mengarah pada tercapainya.
Jenis Jenis Strategi Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
            Startegi pempelajaran ekspositori adalah dtrategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri
            Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada proses mencari dan menemukan  Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Para siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa dalam belajar.
3. Stragi Pembelajaran Komtekstual
            Strategi pembelajaran kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yan dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan meraka.

Ø  Pembahasan Bab 6 : Mengenai Tes Acuan Patokan

Pengertian tes acuan patokan
            Penilaian menggunakan tes acuan patokan ini dilakukan untuk menilai penguasaan terhadap materi pembelajaran sesuai dengan pelaku yang diharapkan dalam tujuan instruksonal khusus. Dalam tes acuan patokan peranan tujuan instruksonal khusus yang berisi rumusan perilaku yan diinginkan dikuasai peserta didik menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan tes.
Pengertian tes acuan norma
            Tes acuan norma dimaksudkan untuk membandingkan hasil belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik lainnya dalam satu kelompok. Tes acuan norma ini dapat menimbulkan ketidakadilan dikarenakan bagi peserta didik yang berada pada kelompok yang pandai maka haruslah baginya untuk juga memperoleh nilai yang tinggi agar lulus karena akan semakin tinggi pula batas kriteria kelulusan yang ada pada kelompok tersebut.
Penggunaa Tes Acuan Patokan
            Tes acuan patokan bisa digunakan bila pendidik menggunakan tes sebagai berikut:
1. Tes prasyarat
2. Tes awal (pretest)
3. Tes akhir ( posttest)
4. Tes pengkur kemajuan

Ø  Pembahasan Bab 7 : Mengenai Pengembanagan Silabus Berbasis Kompetensi

            Silabus merupakan pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yan mencakup standar ko,petensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilain , alokasi waktu, dan sumber bahan belajar.
            Dalam penyusunanya, silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediaka persmester, pertahun dan alokasi waktu mata pelajaran lain sekelompok untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendiddikan di tingkat satuan pendididkan.
Bagi pihak yang bertugas mengembangkan silabus maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan  yaitu:
1. Menganalisis kurikulum seperti standart kompetensi, kompetensi dasar untuk dijabarkan ke dalam kegiatan pembelajaran, materi pokok, indikator kompetensi dan penilaian.
2. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) di mana di dalamnya terdapat pengembangan strategi pembelajaran, media, dan metode pembelajaran.

Prosedur pengembangan silabus
Berikut langkah langkah pengembangan silabus:
1. Mengisi kolom identitas
2. Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi
3. Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar
4. Mengidentififkasi materi standar
5. Menembangkan pengalaman belajar ( standar proses)
6. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
7. Menentukan jenis penilaian
8. Alokasi waktu
9. Menentukan sumber belajar

Mekanisme pengembangan silabus
Berikut ini adalah mekanisme pengembangan silabus:
1. Mengkaji dan menentukan standar kompetensi
2. Mengkaji dan menentykan kompetensi dasar
3. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
4. Mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
6. Menentukan jenis penilaian
7. Menentukan alokasi waktu
8. Menentukan sumber belajar
Ø  Pembahasan Bab 8 : Mengenai Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

            Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) skenario pembelajaran yang bersifat operasional praktis, bukan semata mata persyaratan administratif. Oleh karena itu pengembangan RPP perlu memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan pembelajaran seperti ketersediaan waktu dan sebagainya.
Komponen RPP
            Berikut ini adalah komponen dari RPP:
1. Identitas mata pelajaran
2.Standar kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Indikator pencapaian kompetensi
5. Tujuan pembelajaran
            Menurut Mager ( dalam uno 2009: 40) tujuan pembelajaran sebaiknya mencakup 3 elemen utama yakni:
1. Menyatakan apa yang seharusnya dapat dikerjakan siswa selama belajar dan kemampuan apa yan sebaiknya dikuasainya pada akhir pelajaran
2. Perlu dinyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat mendemonstrasikan perilaku tersebut
3. Perlu ada petunjuk yang jelas tentang standar penampilan minimum yang dapat diterima.
Pengembangan bahan ajar
            Setelah disusun silabus selanjutnya menyusun bahan ajarnya. Diharapkan bahan ajar disusun secara mandiri dipelajari oleh siswa tanpa bergantung pada kehadiran seorang guru. Kondisi lain yang mendukung pentingnya bahan ajar yan relevan dengan kebutuhan siswa adalah kenyataan bahwa siswa berasal dari kelompok masyarakat yang memiliki keanekaraaman sosial budaya, aspirasi politik, dan kondisi ekonomi yang tersendiri pula.
            Manfaat dari pengunaan bahan ajar sangat penting salah satunya adalah menatasi keterbatasan frekuensi tatap muka antara siswa dengan guru. Dengan adanya bahan ajar tersebut siswa dapat belajar secara mandiri dan tidak terlalu mengantungkan belajardari catatan saja maupun dari guru.

Ø  Pembahasan Bab 9 : Mengenai Evaluasi Formatif dan Sumatif

            Evaluasi formatif dapat didefinisikan sebagai proses menyediakan dan menggunakan infomasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputrusan dalam rangkameningkatkan kualitas produk atau atau program instruksional ( suparman 2010: 276)
            Fungsi formatif suatu evaluasi hanya dapat dilaksanakan etika evaluasi itu berkenaan dengan proses dan bukan berfokus pada hasil.
Empat Tahap Evaluasi Formatifsiswa tersebut
1. Reviu= oleh ahli bidang studi luar pengembang instruksional penting artinya untuk mempermudah pendapat orang lain, sesama ahli dalam bidang studi, khususnya tentan keteptan isi atau materi produk tersebut.
2. Evaluasi satu satunya dilakukan antara penembang instruksional dengan dua atau tiga siswa secara individual. Ketiga siswa tersebut berasal dari yang memiliki kemampuan sedang, diatas sedang dan dibawah sedang.
3. Setelah direvisi berdasarkan masukan evaluasi satu satu, produk instruksional tersebut dievaluasi lai dengan menggunakan sekelompok kecil siswa yang terdiri dari 8-12 orang siswa. Kelompok kecil ini harus representatif untuk mewakili populasi sasaran yang sebenarnya.




BAB III
PEMBAHASAN ISI BUKU

3.1 Perbandingan Isi Buku
Pada bagian pembahasan isi buku ini, penulis akan melihat perbandingan antara buku yang dijadikan critical book revie yaitu buku Kurikulum dan Pembelajaran ( buku pertama) dan buku Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP ( buku kedua). Disini penulis akan melihat pembahasan mengenai penjabaran kurikulum yang akan dilihat dari sudut andang kedua buku tersebut. Berikut adalah poin poin yang di dapat dari hasil review  kedua buku ini:

1. Pembahasan Tentang Kurikulum
          Pada buku pertama yaitu buku Kurikulum dan Pembelajaran” penjabaran tentang kurikulum yaitu:
 Kurikulum diartikan sebagai sebuah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses statis dan dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki.
            Sedangkan dilihat dari sudut pandang buku kedua yaitu buku “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP” pada buku kedua ini  tidak mengartikan kurikulum secara general melainkan langsung kepada kurikulum apa yang ingin dibahas. Pada buku kedua ini dibahas mengenai kurikulum satuan pendidikan, yang mana dijabarkan sebagai berikut:
Kurikulum tingkat satuan  pendidikan merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing masing satuan pendidikan. Penyususn KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperjhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP).
            Jadi dari kedua buku tersebut dapat disimpulkan bahwa buku tersebut sama sama membahas mengenai kurikulum yang merupakan suatu rancangan pembelajaran, hanya saja pada buku kedua pembahasan kurikulum nya lebih khusus yaitu kurikulum  KTSP.


2. Pembahasan Tentang Analisis Instruksional Dalam Komponen  Pengembangan Kurikulum
          Menurut buku pertama yaitu buku  Kurikulum dan Pembelajaran” analisis instruksonal berguna untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa atau anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan
            Sedangkan pada buku kedua yaitu buku “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP”.  Analisis instruksional itu bertujuan untuk menentukan perilaku perilaku khusus yang mesti dilalui oleh siswa untuk mencapai kompetensi umum dan mencapai penguasaan materi yang telah diberikan.
            Dapat disimpulkan dari sudut pandang kedua buku tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis instruksional ini adalah suatu aspek yang penting untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.

3. Pembahasan Tentang Strategi Pembelajaran
            Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran” dikatakan strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan ( rangkaian kegiatan) yang termasuk pengunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam pelajaran.
            Sedangkan pada buku kedua yaitu buku “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP” strategi pembelajaran disimpulkan sebagai suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang melibatkan penggunaan metode pembelajaran dan pemanfaatan sumber daya di sekitar ingkungan siswa.
            Jadi pada kedua buku ini umumnya hampir sama penjabarannya tentang strategi pembelajaran. Yaitu strategi pelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan metode serta memanfaatan sumber daya pembelajaran yang ada guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
         
4. Pembahasan Tentang Psikologi Belajar dan Pengembangan Kurikulum
          Pengembangan kurikulum ini berkaitan dengan psikologi dan karakteristik manusia.
Pada buku pertama pengembangan kurikulum diartikan sebagai suatu studi tentang pemahaman teori teori bagaimana individu dalam menerima pelajaran, hal ini sangat erat kaitannya dengan psikologi seseorang.
            Sedangkan pada buku kedua dijelaskan bahwa penembangan kurikulum dan psikologi belajar ini berkaitan erat dengan karakteristik awal siswa yang digunakan untuk mengukur apakah siswa tersebut mampu mencapai tujuan belajar nya atau tidak, serta sampai dimana minat siswa terkait pelajarn yang sedan dipelajari. Untuk itu hal ini perlu dianalisa untuk melakukan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanaka.
            Jadi dapat diambil kesimpulan psikologi belajar dan pengembanan kurikulum ini adalah suatu teknik atau metode untuk mengetahui psikologi dan karakter siswa guna menyesuaikan pembelajarn yang akan dibuat, agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

5. Pembahasan Tentang Jenis Jenis Tes Pembelajaran
            Pada buku pertama jenis tes dibagi atas 2 cara yaitu: tes kelompok dan tes individual.
Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap sejumlah siswa secara bersama sama sedangkan Tes individual adalah tes yang dilakukan kepada seorang siswa secara peroranan.
            Sedangkan pada buku pembanding tau buku kedua, terdapat dua tes juga dalam pembelajaran yaitu: tes acuan patokan dan tes acuan norma
Tes acuan patokan merupakan tes yang dilakukan untuk menilai penguasaan materi terhadap siswa dengan cara memberi nilai dengan membandingkan skor mentah yang dimiliki siswa denan skor maksimum ideal yang didapat ketika menjawab pertanyaan yan benar.
Tes acuan norma yaitu tes dengan membandingkan hasil belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik lainnya dalam satu kelompok.
Berdasarkan beberapa cara tes mengenai evaluasi siswa secara umum tujuannya sama yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan.


6.  Pembahasan Tentang Evaluasi Kurikulum
            Pada buku pertama evaluasi kurikulum disebutkan sebagai bagian yang penting dalam proses pengembangan kurikulum, baik dalam pembuatan kurikulum baru, memperbaiki kurikulum yang ada ataupun dalam menyempurnakan kurikulum yang telah dibuat.
            Sedangkan pada buku kedua evalusi kurikulum terbagi atas evalusi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif ini yaitu evalusi yang didefinisikan sebagai proses menyediakan dan menggunakan informasi dasar penambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau program instruksional. Sedangkan evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang berupa penilaian yang dilakukan pada akhir proses pengembanganbahan ajar atau penilaian teradap bahan ajar yang sudah ada untuk menentukan kualitas bahan ajar yang bersangkutan untuk diputuskan dapat digunakan atau tidak.
            Jadi kesimpulan evaluasi yang didapat dari kedua buku tersebut adalah evaluasi merupakan suatu kegiatan mereview kembali terhadap kurikulum atau bahan ajar yang telah dibuat guna untuk memperbaiki pembelajaran kedepannya.
           
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Isi Buku

1. Kelebihan dan kekurangan isi buku pertama ( Buku Kurikulum Pembelajaran )
Kelebihan:
1.      Buku ini menjelaskan aspek kurikulum secara jelas dan tuntas mengenai kurikulum dan implementasi kurikulum tersebut
2.      Penggunaan bahasa pada buku ini sangat mudah dipahami
3.      Buku ini sangat bagus karena adanya rangkuman pada setiap bab nya sehingga pembaca dapat dengan mudah mengambil kesimpulan pada bab tersebut
4.      Buku ini dilengkapi dengan profil penulis
5.      Dilengkapi dengan cover yang menarik

Kekurangan:
1.      Pada buku ini terlalu sering nya terjadi penggulangan pembahasan, yang  membahas pembahasan yang sudah pernah dibahas pada bab sebelumnya. Hal ini tidak efektif menurut penulis critical book ini
2.      Tidak terdapat nya glossarium pada buku tersebut, karena glossarium seperti yang kita ketahui sangat berguna bagi pembaca untuk menemukan kata kunci yang tidak diketahui artinya
3.      Buku relatif monoton, karena kurangnya daftar tabel dan daftar gambar




2. Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku Kedua ( Buku Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan)

 Kelebihan:
1.      Cakupan pembahasan pada buku ini lebih mendalam tidak hanya membahas secara umum namun secara khusus terkait materi kurikulum yang sedang dipelajari
2.      Bahasa yang digunakan pada buku ini sangat ringan sehingga mudah dimengerti oleh pembaca
3.      Terdapatnya glossarium pada buku ini
4.      Materi yang dijelaskan lebih spesifik

Kekurangan:
1.      Sampul buku terkesan tidak menarik dan terlihat suram
2.      Tidak adanya ringkasan pada setiap bab nya
3.      Tidak adanya profil penulis



KESIMPULAN
Berdasarkan review yang telah dilakukan pada buku “ Kurikulum Dan Pembelajaran “ dan buku “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi” Secara keseluruhan kedua buku menjabarkan mengenai bagaimana pelaksanaan kurikulum dan hal hal yang berkaitan dengan kurikulum lainnya. Mentelaah mengenai hal hal yang berkaitan denan kurikulum tentu nya menjadi suatu hal yang harus diketahui terutama pada mahasiswa jurusan kependidikan.
Dengan melakukan analisis terhadap kedua buku tersebut ternyata banyak hal yang perlu diketahui lagi dan perlu diperdalam mengenai apa itu kurikulum yan sebenarnya. Hal hal seperti cara pengembangan kurikulum, definisi kurikulum, prinsip pengembangan kurikulum dan banyak lagi tentunya memiliki beberapa aspek aspek yang harus diketahui bagi mahasiswa kependidikan.
Dengan adanya critical book review ini tentunya akan menambahkan ilmu yang lebih terhadap mahasiswa, karena dalam crirical book review ini tentunya telah mengupas habis kedua isi buku tersebut serta melihat perbandingan dari kedua sudut pandang beberapa pengarang. Untuk itu dalam critical book review ini bisa dijadikan acuan dan pedoman kedepannya untuk mendalami lagi mengenai kurikulum pembelajaran.

SARAN
         Sebagai pembaca tentunya akan mencari ilmu dari suatu melalui bahan bacaan.  Buku yang dikatatan bermanfaat apabila pembaca bisa memahami dan mengambil pembelajaran tentang apa yang ditulis oleh penulis ke dalam bukunya.
Oleh karena itu, buku yang dibaca haruslah memiliki nilai serta pemikiran pimikiran kritis penulis nya, sehingga pembaca tidak hanya mendapatkan materi tetapi juga bisa membandingkan dan menganalis bahan bacaan yang dibacanya
            Dalam kedua buku yang dijadikan critical book review ini, kedua buku tersebut sangat bagus sangat memberikan pengetahuan bagi para pembacanya. Penjabarannya pun sangat jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti pula.
            Namun tentunya ada kekurangan kekurangan yang akan tampak ketika membandingkan kedua atau beberapa buku. Seperti apa buku pertama yaitu buku “ Kurikulum dan Pembelajaran” sering ditemukan pengulanan pengulangan pembahsan yang menjadikan pembaca bosan terhadap isi bacaanya. Serta buku kedua denga tampilan yang tidak menarik menurut penulis.
            Jadi diharapkan kedepannya agar dapat menciptakan buku buku yang inspiratif dan mendapatkan hati dikalangan pembacanya. Serta buku yang tentunya sesuai dengan era dan zaman yang semakin maju, agar buku ang dibaca tersebut tidak kalah dengan mordenisasi zaman .

                                
DAFTAR PUSTAKA

(MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, 2017)
(Lestari, 2013)

No comments:

Post a Comment

Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kecendrungan Perilaku Agresif Peserta Didik (JURNAL REVIEW)

TUGAS MANDIRI “(JURNAL REVIEW) Review   Jurnal   Bimbingan dan Konseling PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI K...