TUGAS
MANDIRI I
Kurikulum
Dan Pembelajaran
(
Tim pengembang MKDP, Tahun 2017)
Pengembangan
Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP
(Ika
Lestari, S.P.d., M.Si. Tahun 2013)
Disusun
Sebaai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan Kurikulum
dan Pembelajaran
OLEH
YESI
FITRIANI / 1602050066
PRORAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Critical Book
Review “
Makalah ilmiah ini telah kami susun
dengan maksimal dan dengan persiapan yang matang oleh penulis. Untuk itu
penulis juga berterima kasih kepada Bapak M. Arifin. S.Pd, M.Pd selaku dosen
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis guna memperbaiki Critical Book
Review ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah “Critical Book Review” dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuhh
Medan, 25 Oktober 2017
Yesi Fitriani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------ i
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------- ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang----------------------------------------------------------------------------------- 1
1.2 Tujuan--------------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.3 Manfaat-------------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.4 Identitas Buku------------------------------------------------------------------------------------ 3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
2.2 Ringkasan Isi Buku Pertama------------------------------------------------------------------ 4
2.4 Ringkasan Isi Buku Kedua-------------------------------------------------------------------- 8
BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU
3.1 Perbandingan Isi Buku----------------------------------------------------------------------- 25
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi
Buku------------------------------------------------------ 28
3.3 Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------- 30
3.4 Saran--------------------------------------------------------------------------------------------- 30
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------------- 31
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan
kurikulum dalam pembelajaran sudah tidak dapat dipungkiri lagi pengaruhnya dalam
dunia pendidikan. Kurikulum di jadikan acuan dalam pembelajaran baik disekolah
maupun di lembaga pendidikan lainnya. Dengan adanya kurikulum suatu program
atau hal yan ingin dicapai dalam pembelajaran akan lebih terarah.
Kurikulum
tidak hanya bermanfaat bagi sekolah melainkan bermanfaat juga bagi orangtua,
mayarakat dan siswa itu sendiri. Kurikulum sangat diperlukan untuk
pendidikan diseluruh Indonesia karena kurikulum merupakan landasan pendidikan
di Indonesia. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Kurikulum
ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang
dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh. Dengan kata lain
kurikulum merupakan hal pokok yan paling uta ma demi kesuksesan pembelajaran
dan terarahnya sistem pembelajaran di sebuah instansi pendidikan
Pada
zamann pendidikan sekarang tentunya banyak problematika yang terjadi sehubungan
pula dengan perkembangan zaman yan semakin maju. Hendaklah bagi lembaga
pendidikan juga membuat kurikulum yang diikuti pula dengan perkembangan
teknologi pada zaman sekarang. Sehingga kurikulum yan dipakai tidak terkesan
kuno dan malah jauh dari kata tepat. Oleh karena itu kurikulum haruslah sesuai
baik sesuai secara pendidikan dan sesuai
pula dengan kebutuhan pembelajaran di masa sekarang
Untuk itu, dengan adanya
kurikulum yang sudah bisa dinilai tepat sasaran, diharapkan agar proses
pembelajaran lebih terarah dan terencana. Hal ini tentunya akan mempermudah
pihak guru maupun sekolah serta peserta didik itu sendiri. Kurikulum yan tepat
sasaran tentunya akan memberikan dampak kemajuan bai dunia pendidikan dan
akan melahirkan generasi emilang
kedepannya. Maka dari itu kurikulum dikatakan sebagai hal pokok yan paling
mendasar dalam pendidikan. Karena kurikulum tersebut bekerja sebaai pondasi
dalam pendidikan. Apabila tidak ada kurkulum tentunya tidak ada pondasi dalam
pendidikan. Yang nantinya tentu memberikan efek yang tida baik kedepannya.
Dan disini penulis akan
memberikan review mengenai kurikulum dan pembelajran yang dilihat dari sejumlah
sumber yan tentunya diharapkan akan bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah serta
siapapun yang meninginkan informasi lebih mengenai kurikulum dan pembelajaran.
1.2 Tujuan
1.
Untuk memperdalam pengetahuan mengenai kurikulum dan
pembelajaran
2.
Untuk memberikan perbandingan terhadap pemahaman
mengenai kurikulum dan pembelajaran yan dlihat dari beberapa sumber
3.
Untuk menambah wawasan terutama dalam mata kuliah
kurikulum dan pembelajaran
4.
Sebagai referensi dalam mata kuliah kurikulum dan
pembelajaran
1.3 Manfaat
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah kurikulum dan
pembelajaran
2.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekuranan buku yan di
review
3.
Agar lebih menguasai materi terutama dalam mata kuliah
kurikulum dan pembelajara
1.4 Identitas Buku
·
Identitas
Buku Pertama
Judul buku : Kurikulum dan Pembelajaran
Edisi : Ke-6
Pengarang : Tim Pengembang MKDP
Penerbit : PT Raja Prasindo Persada
Kota Terbit : Depok
Tahun Terbit : 2017
ISBN : 978-979-769-382-4
·
Identitas
Buku Kedua
Judul buku : Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi Sesuai Dengan KTSP
Edisi : Pertama
Pengarang : Ika lestari, S.Pd, M.Si
Penerbit : Akademia Permata
Kota terbit : Padang
Tahun Terbit : 2013
ISBN : 602-8381-36-5
BAB
II
RINGKASAN
ISI BUKU
2.1 Ringkasan
Isi Buku Pertama
Ø Pembahasan Bab 1 : Mengenai Dimensi,
Fungsi dan Peranan Kurikulum
Pada bab ini, pembahasan mengenai fungsi, dimensi, dan
peranan kurikulum. Kurikulum merupakan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga pendidikan yang berisi rancanan pembelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan.
Dua hal pokok yang paling utama dalam kurikulum yaitu:
1. Adanya mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh siswa
2. Tujuan utama yaitu
untuk memperoleh ijazah
Pengertian dari kurikulum itu sendiri senantiasa
berkembang seiring dengan perkembangan teori, yang dapat dirangkum dari banyak
pendapat dari berbagai ahli.
Ada beberapa dimensi yang
dapat dikaitkan dengan kurikulum diantaranya:
1. Pengertian kurikulum
dihubungkan dengan dimensi ide
Yaitu
kurikulum sebagai dimensi yang berkaitan dengan ide yang pada dasarnya dijadikan pedoman dalam
pengembangan kurikulum selanjutnya
2. Pengertin kurikulum
dikaitkan dengan dimensi rencana
Yaitu
kurikulum sebagai seperankat rencana dan cara mengadministrasikan tujuan, isi,
dan bahan pelajaran guna untuk mencapai tujuan pendidikan.
3. Penertian kurikulum
dikaitkan dengan dimensi aktivitas
Yaitu
kurikulum dipandang sebagai segala aktivitas dari uru dan siswa dalam proses
pembelajaran disekolah.
4. Fungsi Persiapan
Yaitu
kurikulum sebagai suatu alat pendidikan yang harus mampu mempersiapkan siswa
untuk melanjutkan study ke jenjang pendidikan berikutnya.
5. Fungsi pemilihan
Yaitu
kurikulum sebagai alat pendidikan yang harus mampu memberikan kesempatan bagi
siswa untuk dapat memilih proram belajar yang sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
6. Fungsi diagnosik
Yaitu
kurikulum sebagai alat pendidikan yan harus mampu memahami dan menerima potensi
dan kelemahan yan dimilikinya.
2.
Peranan kurikulum
Kita
ketahui bahwa kurikulum tentunya mempunyai peran penting dalam dunia
pendidikan. Dalam buku ini ada beberapa peranan kurikulum diantaranya:
1. Peranan Konservatif
Peranan
konservatif ini bertindak sebagai penekan untuk mewariskan nilai nilai budaya masa
lalu yang dianggap masih relevan dengan enerasi muda khususnya para siswa.
2. Peranan Kreatif
Peranan
kreatif ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang
baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat di masa sekarang dan
masa akan datang
3. Peran kritis dan
evalustif
Pada
peranan ini kurikulum harus melestarikan nilai budaya yang ada namun nilai
budaya tersesbut harus disesuaikan dengan kondisi zaman sekaran.
Ø Pembahasan Bab 2 : Mengenai Landasan
Pengembangan Kurikulum
1.
Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum
a. Pengertian Filsafat
Secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan
atau love of wisdom
( Redja Mudyaharjo,2001:83). Sedangkan
Socrates mengemukakan filsafat sebagai cara berfikir secara radikal,
menyeluruh, dan mendalam atau cara berfikir yan mengupas sesuatu sedalam
dalamnya.
b. Manfaat Filsafat
Pendidikan
Selanjutnya pada bab ini
dijabarkan mengenai manfaat dari filsafat pendidikan diantaranya:
1.
Filsafat sebaai penentu arah bagi masa
depan anak anak
2.
Filsafat memberikan gambaran tentang hasil
yang harus dicapai seseorang
3.
Filsafat memberikan ketentuan bagi segala
usaha pendidikan
4.
Filsafat memungkinkan si pendidik menilai
usaha nya dan apakah tujuan itu bisa tercapai
c. Filsafat dan Tujuan
Pendidikan
Filsafat dijelaskan disini sebagai penentu arah kemana
peserta didik akan dibawa. Dan semua itu harus jelas tentang pandanan hidup
manusia atau tentang eksistensinya.
Tujun
pendidikan memuat pertanyaan pertanyaan mengenai berbagai kemampuan yang diharapkan
dapat dimiliki oleh peserta didik selaras denan sistem nilai dan falsafah yan
dianutnya.
d. Kurikulum dan Filsafat Pendidikan
Seperti yang diketahui kurikulum pada hakikatnya
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Filsafat jua mempunyai
hubungan yang erat dengan kurikulum di suatu negara yan dianutnya. Jadi jika di
Indonesia pancasila lah yang menjadi falsafah hidup masyarakat. Aliran filsafat
terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
1.
Idealisme
2.
Realisme
3.
Pragmatisme
2.
Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum
a. Penembangan Peserta Didik dan Kurikulum
Setiap
individu tentunya mempunyai fase fase dalam hidup nya. Fase fase tersebut
terdiri atas : Masa usia prasekolah, masa usia sekolah dasar, dan masa usia
sekolah menengah
b. Psikologi Belajar dan Pengembangan Kurikulum
Psikologi
belajar merupakan suatu studi tentang bagaimana individu belajar. Pembahasan
tentang psikologi belajar erat kaitannya denan teori belajar.
Teori belajar tersebut terdiri dari:
·
Teori Psikologi Kognitif
Yang
mana teori ini merupakan pengembangan insight atau pemahaman baru atau mengubah
pemahaman lama.
·
Teori Psikologi Behavioristik
Yaitu
merupakan teori perkembangan anak yan ditentukan oleh faktor faktor yan berasal
dari lingkungan. Lingkungan tersebut terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat
·
Teori Psikologi Humanistik
Yaitu
teori yang mampu mengaktualisasi dirinya untuk mampu mengembangkan potensi yan
ada pada dirinya secara utuh, bermakna dan berfungsi.
3.
Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum dapat
diartikan sebagai asumsi asumsi yang berasal dari sosiologi yan dijadikan titik
tolak dalam pengembangan kurikulum. Yang diharapka denan pendidikan akan muncul
manusia manusia yang bermutu, mengerti dan mampu membangun masyarakatnya.
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum terdiri dari
beberapa aspek diantaranya:
a. Masyarakat dan
kurikulum
= Kelompok masyarakat yan merupakan oranisasi
organisasi atau suatu kelompok yan berbeda beda pemikirannya. Disini pendidikan
bertujuann untuk mengantisipasi tuntutan hidup sehingga dapat mempersiapkan
anak didik yang sesui dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
b. Kebudayaan dan
Kurikulum
Daoed
Yusuf (1981) mendefinisikan kebudayaan sebagai segenap perwujudan dan
keseluruhan hasil pikiran, kemauan serta perasaan manusia yan berhubungan
dengan alam dan tuhan Yang Maha Esa.
Jadi,
kurikulum dan kebudayaan disini dimaksudkan apabila dalam pembelajaran haruslah
ada budaya budaya daerah yan dijadikan pembelajaran. Dalam hal ini dapat
diambil contoh yaitu muatan lokal ( mulok) disekolah. Muatan loakal merupakan
proram pendidikan yan dikaitka dengan lingkungan alam, sosial serta lingkungan
buday di suatu daerah.
c. Landasan Teknologis
Pengembangan Kurikulum
Secara
langsung atau tidak pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan
pengaruh besar terhadap pendidikan. Pengembangan teknoloi industri mempunyai
hubungan timbal balik dengan pendidikan.
Pengunaan
alat alat yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan,
apalagi disaat pengembanagn teknologi komuikasi yang semakin canggih, menuntut
pengetahuan dan keterampilan serta kecakapan.
Ø Pembahasan Bab 3 : Mengenai Komponen Komponen Pengembangan
Kurikulum
Pada
bab ke3 dalam buku ini dibahas mengenai komponen komponen penembangan
kurikulum.
1.
Komponen Tujuan
Kurikulum
merupakan suatu sistem yang memiliki komponen komponen tertentu. Tujuan
kurikulum seperti yan diketahui sangatlah erat kaitannya dengan filsafat atau
sistem nilai yan dianut di masyarakat. Oleh karena itu diharapkan suatu
kurikulum dapat mencapai terbentuknya masyarakat yan pancasialis.
Tujuan
pendidikan di klasifikasikan menjadi 4 bagian yaitu:
1. Tujuan pendidikan
nasional
Adalah
tujuan yang bersifat yang paling umum dan merupakan sasaran akhir yan harus
dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan.
2. Tujuan Institusional
Adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan. Dengan kata lain tujuan yan dapat didefinisikan sebagai kualifikasi
yan harus dimiliki oleh setiap siswa dalam menyelesaikan suatu program
pendidikan tertentu.
3. Tujuan Kurikuler
Adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi
atau mata pelajaran.
4. Tujuan instruksional
atau tujuan pembelajaran
Adalah tujuan yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan
yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu
dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.
a.
Domain Kognitif
Tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan
intelektual atau kemampuan berfikir seperti kemampuan memecahkan masalah.
Domain kognitif terdiri dari 6 tingkatan yaitu:
1.
Pengetahuan ( Knowledge)
2.
Pemahaman ( comprehension)
3.
Penerapan (Aplication)
4.
Analisis
5.
Sintetis
6.
Evaluasi
b.
Domain Afektif
Yaitu berkenaan
dengan sikap, nilai dan apresiasi yan memungkinkan seseorang memiliki sikap
tertentu terhadap suatu objek dan kemampuan mentelaah tingkat tinggi. Domain
afektif memiliki beberapa tingkatan yaitu
1.
Penerimaan
2.
Merespon
3.
Menghargai
4.
Mengorganisasi
5.
Karakteristik nilai
c.
Domain Psikomotor
Yaitu
tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Ada
tujuh tingkatan pada domain psiomotor ini diantaranya:
1.
Persepsi ( perception )
2.
Kesiapan ( set )
3.
Meniru ( imitation )
4.
Membiasakan ( habitual)
5.
Menyesuaikan ( adaptation)
6.
Menciptakan ( organization)
2.
Komponen isi atau Materi Pelajaran
Pada bagian ini dijelaskan mengenai komponen pelajaran
yang menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan ataupun
materi pembelajaran lainnya. Yang mana pada bagian ini merupakan gambaran
setiap mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
3.
Komponen Metode/ Strategi
Komponen yang
memiliki peran yang sangat penting karena berhubungan dengan implementasi
kurikulum. Karena tujuan apapun itu tanpa ada nya strategi dan metode tidak
akan bisa dicapai secara maksmal.
Selain
itu pendekatan memiliki kemiripan denganstrategi yaitu pendekatan ( approach).
Yang mana pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran.
4.
Komponen Evaluasi
Pada komponen
evaluasi ini terdiri dari beberapa proses diantaranya: perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Berdasarkan pengertian itu maka evaluasi merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengembanan kurikulum. Pada komponen
evaluasi ini di ukur berdasarkan dua cara diantaranya:
1.Ttes
Pada bagian tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan pelajaran.
2. Nontes
Nontes adalah alat evaluasi yan digunakan untuk menilai
aspek tingkah laku termasuk sifat, minat dan motivasi. Ada beberapa nontes
sebagai evaluasi diantaranya: wawancara, observasi, studi kasus dan skala
penilaian.
Ø Pembahasan Bab 4 : Mengenai Prinsip
Prinsip Pengembangan Kurikulum
1.
Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pada bab 4 ini
pembahasan mengenai prinsip pengembangan kurikulum. Dikatakan disini, Prinsip
pengembangan kurikulum menunjuk tentang suatu pengertian yang harus dijadikan
patokan dalam menentukan berbagai hal dalam menentukan berbagai hal dengan
pengembangan kurikulum. Aktivitas pengembangan kurikulum itu sendiri diharapkan
sesuai dengan harapan masyarakat yan bersifat dinamis dengan zaman yan selalu
berubah.
2.
Macam Macam Sumber Prinsip Penembangan Kurikulum
Sumber prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari : data
empiris, data eksperimen, cerita hidup masyarakat dan akan sehal ( Olivia,
1992:28). Fakta kehidupan dari data hasil penelitian bersifat sangat terbatas.
Banyak data yang buktinya bukan berasal dari penelitian terbukti efektif untuk
memecahkan masalah.
Dengan demikian pada prinsipnya kesemua jenis data dapat
digunakan dan dimanfaatkan bagi kegiatan penembangan kurikulum sebagai prinsip
yan dijadikan pegangan.
3.
Tipe Tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Disini, prinsip pengembangan kurikulum di klarifikasikan
menjadi tiga tipe yaitu sebaai berikut: anggapan kebenaran utuh atau
menyeluruh, anggapan kebenaran parsial, dan anggapan kebenaran yang masih
memerlukan pembuktian ( hipotesis).
4. Macam Macam Prinsip
Pengembangan Kurikulum
Disini dipaparkan prinsip pengembangan kurikulum terdiri
dari 2 yaitu: Prinsip umum dan prinsip khusus
1. Prinsip Umum
Pada prinsip umum ini
terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1.
Prinsip relevansi ( prinsip penyesuaian)
2.
Prinsip fleksibel ( prinsip yang bisa
dibawa dalam hal apa saja)
3.
Prinsip kontinuitas ( prinsip yang
berkesinambungan )
4.
Prinsip praktis atau efisiensi ( prinsip
yang mudah diterapkan)
5.
Prinsip efektifitas ( Prinsip yang
berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai)
2. Prinsip khusus
Disini dijelaskan prinsip khusus merupakan prinsip yang
hanya berlaku di tempat tertentu dan dengan situasi tertentu. Prinsip ini
biasanya digunakan dalam pengembanan kurikulum secara khusus.
Ø Pembahasan Bab 5 : Mengenai Model
Pengembangan dan Organisasi Kurikulum
1.
Model Pengembangan Kurikulum
Pada bab 5 pembahasan mengenai model pengembangan
kurikulum yang mana model pengembangan kurikulum yan baik harslah memahami
berbagai jenis model pengembangan kurikulum. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
prosedur sistematis dalam proses penyusunan suatu kurikulum.
Terdapat beberapa model pengembangan kurikulum yang
dijelaskan pada bab ini diantaranya:
1. Model administratif =
yang mana model ini pelaksanaannya dimulai dari penjabat tingkat atas pembuat
keputusan dan kebijakan yan berkaitan dengan model penembangan kurikulum
tersebut.
2. Model Grass Roots =
pada model ini dijelaskan pengembangan kurikulum dimulai dari arus bawah. Yang
dimulai dan diawali dengan gagasan guru guru sebagai pelaksana pendidikan
disekolah.
3. Model Demonstrasi =
Pada model yang satu ini penembangan idenya berasal dari bawah (grass roots)
4. Model Miller Seller=
pada model ini pengembangan kurikulum merupakan pengembangan kurikulum kombinasi
dari model transmisi.
5. Model Taba= pada model
taba ini model pengembangan kurikulum berpusat pada guru. Gurulah dalam hal ini
sebagai faktor itama pengembangan kurikulum.
6. Model Beauchamp= pada
model ini pengembangan kurikulum berdasarkan pada ketentuan ketentuan seperti
yang diterapkan oleh George A. Beauchamp.
2.
Organisasi Kurikulum
Pada pembahasan mengenai organisasi kurikulum ini
kurikulum diartikan bukan hanya sebagai dokumen bahan cetak melainkan rangkaian
aktivitas yan dilakukan siswa didalam kelas, diluar kelas, di laboratorium dll.
Dalam organisasi kurikulum ini ada beberapa prinsip yang
harus diperhatikan diantarnya:
1.
Ruang lingkup atau cakupan
2.
Urutan bahan
3.
Kontinuitas
4.
Keseimbangan
5.
Keterpaduan
Ø Pembahasan Bab 6 : Mengenai Evaluasi Kurikulum
Pada pembahasan bab 6 ini, mengenai
evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum ini bertujuan untuk memeriksa kinerja
kurikulum secara keseluruhan yan ditinjau dari beberapa kriteria. Kriteria
kriteria tersebut diantaranya: efektivitas, relevansi, efisiensi, dan kelayakan
proram kurikulum tersebut.
Selain tujuan tujuan
diatas evalusi kurikulum dilakukan untuk mengevaluasi proses pengembanaan
kurikulum yang dimaksudkan untuk keperluan diantaranya:
1.
Untuk perbaikan program
Ini dimaksudkan sebagai input sebagai perbaikan yan
diperlukan dalam program kurikulum yang sedang dikembangkan.
2.
Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak
Pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum kepada
berbagai pihak yan berkepentingan yang mencakup pihak baik yan mensponsori
kegiatan pengembangan kurikulum maupun pihak yan menjadi konsumen dari
pengembanan kurikulum tersebut.
3.
Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan
Tindak lanjut hasil pengembann ini akan merujuk pada
terlaksana atau tidaknya kurikulum tersebut.
Untuk itu suatu model tidak dapat dilepaskan dari tujuan
yang ingin dicapai dari keiatan evaluasi yang diadakan. Karena pada dasarnya
setiap model yan digunakan pastilah ada kekuranan dan kelebihannya. Untuk itu
pada pembhasan bab 6 inilah sebagai reverensi dalam mengevalusi kurikulum.
Ø Pembahasan Bab 7 : Mengenai Konsep
Dasar Pembelajaran
1.
Hakikat Belajar
Pada bab ke7 ini adalah pembahasan
mengenai konsep dasarpembelajaran. Pada hakikatnya belajar adalah suatu upaya
untuk melatih kemepuan diri. Belajar juga bisa dikatakan sebagai proses mental
dan emosional atau proses berfikir dan merasakan.
Hasil belajar juga tampak pada
perubahan perilaku seseorang. Pengetahuan dan keterampilan bertambah, dan
penguasaan nilai sikapnya bertambah pula. Belajar juga merupakan penamabahan
pengalaman yang mana hal ini terjadi karena individu berinteraksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
2.
Hakikat Pembelajaran
Pada
bab ini dijelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
ses
eorang guru atau pendidik untuk
membelajarkan siswa yang belajar, baik di sekolah formal maupun informal. Pola
pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan guru dalam memberikan dan
menyampaikan bahan ajar di kelas.
Didalam
pembelajaran sekolah berubah fungsi menjadi penhubung antara ilmu teknologi
dengan masyarakat dan sekolah lebih aktif ikut pembangunan maka peran guru
menjadi semakin luas.
3.
Landasan Konsep Pembelajaran
a. Filsafat
Proses belajar pada dasarnya melibatkan
upaya dalam menyempurnakan kepribadian manusia.
b. Psikologi
Pada
dasar kajian psikologi sikap manusia bisa berubah karena belajar . Hal ini akan
terbukti ketika ia berada atau dihadapkan dalam situasi dan kondisi yang
berbeda.
c. Sosiologi
Manusia
perlu bersosialisasin untuk bisa hidup bersama dan mampu membangun bangsa dan
negara
Ø Pembahasan Bab 8 : Mengenai Komponen
Komponen Pembelajaran
Pada
bab komponen komponen pembelajaran, disini masing masing komponen diharapkan
saling berhubungan secara aktif dan saling memengaruhi. Misalnya pada saat
menentukan bahan pembelajaran haruslah merujuk pada tujauan yang ditentukan.
Tujuan pembelajaran disini merupakan tujuan antara upaya mencapai tujuan tujuan
lain yan lebih tinggi tingkatannya.
Pada
bab ini juga dibahas mengenai strategi dan metode pembelajaran yang mana metode
dan teknik belajar itu sendiri bergantung pada tingkah laku yang terkandung
dalam rumusan tujuan tersebut. Dengan kata lain metode dan teknik yang
digunakan menyangkkut pengetahuan dan keterampilan atau sikap.
Berikut adalah beberapa contoh strategi
pembelajaran dan metode belajar:
1.
Strategi ekspositori klasikal
2.
Strategi tanya jawab
3.
Strategi heuristik
4.
Pengajaran kelompok
5.
Pengajaran perorangan
Serta
dijelaskan juga pada bab ini mengenai media pembelajaran yang diantaranya:
1.
Media visual = media yang menggunakan
penglihatan
2.
. Media audio = media yang menggunakan
indra pendengaran
3.
Media audio visual = media perpaduan
antara penglihatan dan pendengaran
Ø Pembahasan Bab 9 : Mengenai Prinsip
Prinsip Pembelajaran
Ø
Pada bab ini dijelaskan
beberapa prinsip prinsip pembelajaran diantaranya:
1.Prinsip umum
pembelajaran
=> yaitu prinsip yang
umum dipakai dalam pembelajarn pada sekolah sekolah formal
2. Prinsip khusus
pembelajaran
=>yaitu prinsip yang
memiliki peranan yang sangat penting dalam memicu aktivitas aktivitas belajar
3. Prinsip keterlibatan
langsung/ pengalaman
=> yaitu prinsip yang
berhubungan dengan aktivitas yang setiap individu harus terlibat secara
langsung untuk menalaminya
4. Prinsip pengulangan
=> yaitu pada prinsip
ini teori yang dipakai yaitu merujuk pada pentingnya penulangan dalam belajar
5. Prinsip tantangan
=> yaitu pada prinsip
tantangan ini situasi belajar haruslah dihadai oleh siswa seperti dalam suatu
medan tantangan psikologis
6. Prinsip balikan dan
penguatan
=> yaitu prinsip
balikan yang ditekankan pada teori belajar
7. Prinsip perbedaan
individual
=> yaitu prinsip yang
mengedepankan perbedaan sifat sifat setiap individu dalam menerima
pembelajaran.
Ø Pembahasan Bab 10 : Mengenai
Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran
Pada bab ke-10
pada buku ini dibahas mengenai pendekatan, strategi dan model pembelajaran
1.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran adalah suatu upaya menhampiri makna pembelajaran melalui suatu
cara pandang dan pandangan tertentu atau aplikasi suatu cara pandan dan
pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajran.
2.
Strategi Pembelajaran
Strategi
pembelajaran yang dijelaskan pada bab ini merupakan pola umum rencanan
interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu
lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
3.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu cara atau pola yang
dapat kita gunkaan untuk merancang pembelajran tatap muka di dalam kelasatau
dalam latar tutorial dan dalam bentuk materil materil pembelajaran termasuk
buku buku, film, kaset, program media komputer dan kurikulum.
Ø Pembahasan Bab 11 : Mengenai Inovasi
Kurikulum dan Pembelajaran
1.
Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan
diartikan sebagai suatu perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda
berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu, termasuk dalam bidang
pendidikan.
2.
Difusi inovasi pendidikan
Difusi inovasi
pendidikan pada bab ini dijelaskan sebagai penyebarluasan gagasan inovasi
melalui proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu
dalam suatu rentang waktu tertentu diantara anggota sistem sosial dalam
masyarakat
3.
Ciri Inovasi Pendidikan
Inovasi merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal
baru atau berupa praktik praktik tertentu dari suatu hasil olah pikir dan
teknologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah yang timbul dan memperbaiki
suatu keadaan tetentu di masyarakat. Ciri ciri inivasi pendidikan yan
disebutkan yaitu:
1.
Esensi inovasi itu sendiri
2.
Saluran komunikasi
3.
Waktu dan proses penerimaan
4.
Sistem sosial
Berikut ini beberapa
hasil dari inovasi kurikulum yaitu : KTSP, KBK, Kurikulum 2017, Broad Based
Curriculum, Kurikulum Sistem Ganda (KSG), Kurikulum Muatan Lokal
2.2
RINGKASAN ISI BUKU KEDUA
Ø Pembahasan Bab I : Mengenai Konsep
Dasar Bahan ajar
Pada bab pertama
dalam buku “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi” ini diawali dengan
pembahasan mengenai konsep dasar bahan ajar.
Belajar merupakan
seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran,
metode, batasan batasan dan cara mengevaluasi denan sistematis dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini kemampuan uru dalam merancang
ataupun menyususn bahan ajar menjadi hal yang sangat berperan dalam menentukan
keberhasilan belajar.
Berikut karakteristik
bahan ajar yang menjadi pembahasan dalam bab ini diantaranya:
1. Self Instructional = yaitu
bahan ajar yang dapat membuat siswa mampu membelajarkan diri sendiri denan
bahan ajar yang dikembangkan.
2. Self contained = yaitu
seluruh materi pembelajarn ada dalam satu unit kompetensi
3. Stand alone = yaitu
bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung kepada bahan ajar lain
4. Adaptive = yaitu bahan
ajar hendaknya memiliki adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi
5. User friendly = yaitu
setiap bahan ajar yang dipaparkan bersifat membantukepada pemakainya.
·
Fungsi
bahan ajar
Pada
bab ini dipaparkan bahan ajar memilki fungsi bagi guru yaitu untuk mengarahkan
semua aktivitas proses pembelajaran sekaligus merupakan substansi kompetensi
yang seharusnya diajarkan pada siswa
Berdasarkan
strategi pembelajaran yan digunakan fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi:
fungsi dalam pembelajaran klasikal, pembelajaran individual dan pembelajaran
kelompok.
Ø Pembahasan Bab 2 : Mengenai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pembahasan sellanjutnya
pada buku ini yaitu mengenai (KTSP).
Kurikulum
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing masing satuan pendidikan.
KTSP disusun dan
dikembangkan berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut :
1.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2.
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik.
Berikut
terdapat 6 komponen KTSP diantaranya:
1.
Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Dalam
mengembangkan visinya, kepala sekolah harus mampu mendayagunakan
kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah
2. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
Dalam
pengembangan KTSP, satuan pendidikan harap mampu menyusun program peningkatan
umum yang mencakup tujuan, sasaran dan target yang akan dicapai untuk program
jangka pendek maupun jangka panjang
3. Menyusun Kalender Pendidikan
Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajan efektif dan hari libur.
4. Struktur Muatan KTSP
Struktur
muatan KTSP mencakup mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri,
pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan, pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
5. Silabus
Silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelornpok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompeten. dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar
6. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah
rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus.
Ø Pembahasan Bab 3 : Mengenai Analisi Instruksional
Analisis
instruksional merupakan proses penjabaran perilaku umum menjadi perilaku khusus
yang tersusun secara logis dan sistematis. Hasil dari analisi instruksional ini
adalah kompetensi khususu yang tersusun dari potensi yang sederhana sampai yang
sulit dan kompleks.
Analisis
instruksional ini dilakukan untuk mencapai sebuah kmpetensi akhir melalui
beberapa kompetensi khusus dengan memasukkan batas kompetensi yang diberikan
pada siswa.
Ada bebera
struktur perilaku dianataranya:
1. Struktur
hierarki
2. Struktur
prosedural
3. Struktur
pengelomokkan
4. Struktur
kombinasi
Identifikasi
Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa
Tujuan untuk mengetahui karakteristik
siswa yaitu untuk mengukur apakah siswa akan mampu mencapai tujuan belajarnya
atau tidak, sampai dimana minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari.
Bagi
seeorang guru tidaklah terlau sulit dalam menentukan perilaku apa saj ayang
perlu dikuasai oleh siswa karena semuanya karena semuanya sudah tercantum di
dalam kurikulum pemerintah. Setelah diketahui teknik yang dilakukan barulah
dibuat sebuah garis batas antara perilaku yang sudah diketahui oleh siswa
dengan kompetensi yang belum diketahui oleh siswa.
Ø Pembahasan Bab 4 : Mengenai Penulisan Indikator
Pembelajaran
Dalam bab
penulisan indikator pembelajaran ini, terdapat didalam nya pembahasan mengenai
desain pembelajaran, yang dibedakan antara tujuan pembelajaran umum atau
disebut Tujuan Instruksional Umum ( TIU) dengan Tujuan Instruksional Khusus (
TIK).
Tujuan kurikulum
( standart kompetensi mata pelajaran) adalah tujuan yan harus dicapai oleh
setiap bidang studi atau mata pelajaran. Tujuan kurikuler dapat didefinisiskan
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka
menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaa pendidikan.
Standar
kompetensi sebagai tujuan kurikuler dijabarkan menjadi beberpa kompetensi dasar
tergantung pada kompleksitas dan ruang linkup mata pelajaran.
Taksonomi tujuan istruksional menurut bloom :
Bloom (1977)
membagi tujuan istruksional menjadi tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik. Domain atau kawasan konitif adalah tujuan pembelajaran yang
berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir seperti
kemampuan meningat atau kemampuan memecahkan masalah.
·
Perumusan Indikator Pembelajaran
Indikator
merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur untuk mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Indikator yan digunakan sebagai penyusun alat penilaian diantaranya:
1. Sesuai
tingkat perkembanan berfikir siswa
2. Berkaitan
denan standar kompetensi dan kompetensi dasar
3. Memperhatikan
aspek manfaat dalam kehidupan sehari hari
4. Harus dapat
menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh
5. Memperhatikan
sumber sumber belajar yang relevan
6. Dapat
diukur/ dapat dikuantifikasi
7. Memperhatikan
ketercapaian standart lulusan secara nasional
8. Tidak
mengandung pengertian ganda
Ø Pembahasan Bab 5: Mengenai Perkembangan Strategi
Instruksional
Dapat
kita ambil kesimpulan bahwa stretegi instruksional otu merupakan rencaana
kegiatan atau rangkaian tindakan yang melibatkan penggunaan metode pembelajaran
dan pemanfaatan berbagai sumber daya disekitar lingkungan siswa, misalnya media
pembelajaran yang kesemuanya mengarah pada tercapainya.
Jenis Jenis Strategi Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Startegi
pempelajaran ekspositori adalah dtrategi pembelajaran yang menekankan pada
proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi
pembelajaran inkuiri menekankan pada proses mencari dan menemukan Materi pelajaran tidak diberikan secara
langsung. Para siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri
materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
siswa dalam belajar.
3. Stragi Pembelajaran Komtekstual
Strategi
pembelajaran kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat menemukan materi yan dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan meraka.
Ø Pembahasan Bab 6 : Mengenai Tes Acuan Patokan
Pengertian tes acuan patokan
Penilaian
menggunakan tes acuan patokan ini dilakukan untuk menilai penguasaan terhadap
materi pembelajaran sesuai dengan pelaku yang diharapkan dalam tujuan
instruksonal khusus. Dalam tes acuan patokan peranan tujuan instruksonal khusus
yang berisi rumusan perilaku yan diinginkan dikuasai peserta didik menjadi
unsur penting sebagai dasar dan acuan tes.
Pengertian tes acuan norma
Tes
acuan norma dimaksudkan untuk membandingkan hasil belajar peserta didik dengan
hasil belajar peserta didik lainnya dalam satu kelompok. Tes acuan norma ini
dapat menimbulkan ketidakadilan dikarenakan bagi peserta didik yang berada pada
kelompok yang pandai maka haruslah baginya untuk juga memperoleh nilai yang
tinggi agar lulus karena akan semakin tinggi pula batas kriteria kelulusan yang
ada pada kelompok tersebut.
Penggunaa
Tes Acuan Patokan
Tes
acuan patokan bisa digunakan bila pendidik menggunakan tes sebagai berikut:
1. Tes prasyarat
2. Tes awal (pretest)
3. Tes akhir ( posttest)
4. Tes pengkur kemajuan
Ø Pembahasan Bab 7 : Mengenai Pengembanagan Silabus
Berbasis Kompetensi
Silabus
merupakan pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu
yan mencakup standar ko,petensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilain , alokasi waktu, dan sumber bahan
belajar.
Dalam
penyusunanya, silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu
yang disediaka persmester, pertahun dan alokasi waktu mata pelajaran lain
sekelompok untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendiddikan di tingkat
satuan pendididkan.
Bagi pihak yang bertugas
mengembangkan silabus maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
1. Menganalisis kurikulum seperti
standart kompetensi, kompetensi dasar untuk dijabarkan ke dalam kegiatan
pembelajaran, materi pokok, indikator kompetensi dan penilaian.
2. Menyususn Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( RPP) di mana di dalamnya terdapat pengembangan strategi
pembelajaran, media, dan metode pembelajaran.
Prosedur
pengembangan silabus
Berikut langkah langkah pengembangan
silabus:
1. Mengisi kolom identitas
2. Mengkaji dan menganalisis standar
kompetensi
3. Mengkaji dan menentukan
kompetensi dasar
4. Mengidentififkasi materi standar
5. Menembangkan pengalaman belajar (
standar proses)
6. Merumuskan indikator pencapaian
kompetensi
7. Menentukan jenis penilaian
8. Alokasi waktu
9. Menentukan sumber belajar
Mekanisme
pengembangan silabus
Berikut ini adalah mekanisme
pengembangan silabus:
1. Mengkaji dan menentukan standar
kompetensi
2. Mengkaji dan menentykan
kompetensi dasar
3. Merumuskan indikator pencapaian
kompetensi
4. Mengidentifikasi materi pokok
atau pembelajaran
5. Mengembangkan kegiatan
pembelajaran
6. Menentukan jenis penilaian
7. Menentukan alokasi waktu
8. Menentukan sumber belajar
Ø Pembahasan Bab 8 : Mengenai Pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) skenario pembelajaran yang bersifat operasional
praktis, bukan semata mata persyaratan administratif. Oleh karena itu
pengembangan RPP perlu memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi proses
pelaksanaan pembelajaran seperti ketersediaan waktu dan sebagainya.
Komponen RPP
Berikut
ini adalah komponen dari RPP:
1. Identitas mata pelajaran
2.Standar kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Indikator pencapaian kompetensi
5. Tujuan pembelajaran
Menurut
Mager ( dalam uno 2009: 40) tujuan pembelajaran sebaiknya mencakup 3 elemen
utama yakni:
1. Menyatakan apa yang seharusnya
dapat dikerjakan siswa selama belajar dan kemampuan apa yan sebaiknya
dikuasainya pada akhir pelajaran
2. Perlu dinyatakan kondisi dan
hambatan yang ada pada saat mendemonstrasikan perilaku tersebut
3. Perlu ada petunjuk yang jelas
tentang standar penampilan minimum yang dapat diterima.
Pengembangan
bahan ajar
Setelah
disusun silabus selanjutnya menyusun bahan ajarnya. Diharapkan bahan ajar
disusun secara mandiri dipelajari oleh siswa tanpa bergantung pada kehadiran
seorang guru. Kondisi lain yang mendukung pentingnya bahan ajar yan relevan
dengan kebutuhan siswa adalah kenyataan bahwa siswa berasal dari kelompok
masyarakat yang memiliki keanekaraaman sosial budaya, aspirasi politik, dan
kondisi ekonomi yang tersendiri pula.
Manfaat
dari pengunaan bahan ajar sangat penting salah satunya adalah menatasi keterbatasan
frekuensi tatap muka antara siswa dengan guru. Dengan adanya bahan ajar
tersebut siswa dapat belajar secara mandiri dan tidak terlalu mengantungkan
belajardari catatan saja maupun dari guru.
Ø Pembahasan Bab 9 : Mengenai Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi
formatif dapat didefinisikan sebagai proses menyediakan dan menggunakan
infomasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputrusan dalam rangkameningkatkan
kualitas produk atau atau program instruksional ( suparman 2010: 276)
Fungsi
formatif suatu evaluasi hanya dapat dilaksanakan etika evaluasi itu berkenaan
dengan proses dan bukan berfokus pada hasil.
Empat Tahap
Evaluasi Formatifsiswa tersebut
1. Reviu= oleh ahli bidang studi
luar pengembang instruksional penting artinya untuk mempermudah pendapat orang
lain, sesama ahli dalam bidang studi, khususnya tentan keteptan isi atau materi
produk tersebut.
2. Evaluasi satu satunya dilakukan
antara penembang instruksional dengan dua atau tiga siswa secara individual.
Ketiga siswa tersebut berasal dari yang memiliki kemampuan sedang, diatas
sedang dan dibawah sedang.
3. Setelah direvisi berdasarkan
masukan evaluasi satu satu, produk instruksional tersebut dievaluasi lai dengan
menggunakan sekelompok kecil siswa yang terdiri dari 8-12 orang siswa. Kelompok
kecil ini harus representatif untuk mewakili populasi sasaran yang sebenarnya.
BAB III
PEMBAHASAN ISI BUKU
3.1
Perbandingan Isi Buku
Pada bagian pembahasan isi buku ini, penulis akan melihat perbandingan
antara buku yang dijadikan critical book revie yaitu buku Kurikulum dan Pembelajaran
( buku pertama) dan buku Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi
Sesuai Dengan KTSP ( buku kedua). Disini penulis akan melihat
pembahasan mengenai penjabaran kurikulum yang akan dilihat dari sudut andang kedua
buku tersebut. Berikut adalah poin poin yang di dapat dari hasil review kedua buku ini:
1.
Pembahasan Tentang Kurikulum
Pada buku pertama yaitu buku “ Kurikulum
dan Pembelajaran” penjabaran
tentang kurikulum yaitu:
Kurikulum diartikan sebagai sebuah rencana isi yang merupakan
sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi
pendidikan yang isinya berupa proses statis dan dinamis dan kompetensi yang
harus dimiliki.
Sedangkan
dilihat dari sudut pandang buku kedua yaitu buku “ Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP” pada buku kedua ini tidak mengartikan kurikulum secara general
melainkan langsung kepada kurikulum apa yang ingin dibahas. Pada buku kedua ini
dibahas mengenai kurikulum satuan pendidikan, yang mana dijabarkan sebagai
berikut:
Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing masing satuan pendidikan. Penyususn
KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperjhatikan dan berdasarkan
standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan ( BSNP).
Jadi
dari kedua buku tersebut dapat disimpulkan bahwa buku tersebut sama sama
membahas mengenai kurikulum yang merupakan suatu rancangan pembelajaran, hanya
saja pada buku kedua pembahasan kurikulum nya lebih khusus yaitu kurikulum KTSP.
2. Pembahasan Tentang Analisis Instruksional Dalam
Komponen Pengembangan Kurikulum
Menurut buku
pertama yaitu buku “ Kurikulum dan Pembelajaran”
analisis instruksonal berguna untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa
atau anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi
tertentu dalam satu kali pertemuan
Sedangkan pada buku kedua yaitu buku
“
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP”. Analisis instruksional itu bertujuan untuk
menentukan perilaku perilaku khusus yang mesti dilalui oleh siswa untuk
mencapai kompetensi umum dan mencapai penguasaan materi yang telah diberikan.
Dapat disimpulkan dari sudut pandang
kedua buku tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis instruksional ini adalah
suatu aspek yang penting untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Pembahasan Tentang Strategi Pembelajaran
Dalam buku “ Kurikulum dan Pembelajaran”
dikatakan strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan ( rangkaian
kegiatan) yang termasuk pengunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/
kekuatan dalam pelajaran.
Sedangkan pada buku kedua yaitu buku
“
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan KTSP”
strategi pembelajaran disimpulkan sebagai suatu rencana tindakan atau rangkaian
kegiatan yang melibatkan penggunaan metode pembelajaran dan pemanfaatan sumber
daya di sekitar ingkungan siswa.
Jadi pada kedua buku ini umumnya
hampir sama penjabarannya tentang strategi pembelajaran. Yaitu strategi
pelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan metode serta
memanfaatan sumber daya pembelajaran yang ada guna mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.
4. Pembahasan Tentang Psikologi Belajar dan
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan
kurikulum ini berkaitan dengan psikologi dan karakteristik manusia.
Pada buku
pertama pengembangan kurikulum diartikan sebagai suatu studi tentang pemahaman
teori teori bagaimana individu dalam menerima pelajaran, hal ini sangat erat
kaitannya dengan psikologi seseorang.
Sedangkan pada buku kedua dijelaskan
bahwa penembangan kurikulum dan psikologi belajar ini berkaitan erat dengan
karakteristik awal siswa yang digunakan untuk mengukur apakah siswa tersebut
mampu mencapai tujuan belajar nya atau tidak, serta sampai dimana minat siswa
terkait pelajarn yang sedan dipelajari. Untuk itu hal ini perlu dianalisa untuk
melakukan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanaka.
Jadi dapat diambil kesimpulan
psikologi belajar dan pengembanan kurikulum ini adalah suatu teknik atau metode
untuk mengetahui psikologi dan karakter siswa guna menyesuaikan pembelajarn
yang akan dibuat, agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
5.
Pembahasan Tentang Jenis Jenis Tes Pembelajaran
Pada
buku pertama jenis tes dibagi atas 2 cara yaitu: tes kelompok dan tes
individual.
Tes kelompok adalah tes yang
dilakukan terhadap sejumlah siswa secara bersama sama sedangkan Tes individual
adalah tes yang dilakukan kepada seorang siswa secara peroranan.
Sedangkan
pada buku pembanding tau buku kedua, terdapat dua tes juga dalam pembelajaran
yaitu: tes acuan patokan dan tes acuan norma
Tes acuan
patokan merupakan tes yang dilakukan untuk menilai penguasaan materi terhadap
siswa dengan cara memberi nilai dengan membandingkan skor mentah yang dimiliki
siswa denan skor maksimum ideal yang didapat ketika menjawab pertanyaan yan
benar.
Tes acuan
norma yaitu tes dengan membandingkan hasil belajar peserta didik dengan hasil
belajar peserta didik lainnya dalam satu kelompok.
Berdasarkan
beberapa cara tes mengenai evaluasi siswa secara umum tujuannya sama yaitu
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran yang
telah diberikan.
6. Pembahasan Tentang Evaluasi Kurikulum
Pada
buku pertama evaluasi kurikulum disebutkan sebagai bagian yang penting dalam
proses pengembangan kurikulum, baik dalam pembuatan kurikulum baru, memperbaiki
kurikulum yang ada ataupun dalam menyempurnakan kurikulum yang telah dibuat.
Sedangkan
pada buku kedua evalusi kurikulum terbagi atas evalusi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi formatif ini yaitu evalusi yang didefinisikan sebagai proses
menyediakan dan menggunakan informasi dasar penambilan keputusan dalam rangka
meningkatkan kualitas produk atau program instruksional. Sedangkan evaluasi
sumatif yaitu evaluasi yang berupa penilaian yang dilakukan pada akhir proses
pengembanganbahan ajar atau penilaian teradap bahan ajar yang sudah ada untuk
menentukan kualitas bahan ajar yang bersangkutan untuk diputuskan dapat
digunakan atau tidak.
Jadi
kesimpulan evaluasi yang didapat dari kedua buku tersebut adalah evaluasi
merupakan suatu kegiatan mereview kembali terhadap kurikulum atau bahan ajar
yang telah dibuat guna untuk memperbaiki pembelajaran kedepannya.
3.2 Kelebihan
Dan Kekurangan Isi Buku
1. Kelebihan dan kekurangan isi buku
pertama ( Buku Kurikulum Pembelajaran )
Kelebihan:
1. Buku ini
menjelaskan aspek kurikulum secara jelas dan tuntas mengenai kurikulum dan implementasi
kurikulum tersebut
2. Penggunaan
bahasa pada buku ini sangat mudah dipahami
3. Buku ini
sangat bagus karena adanya rangkuman pada setiap bab nya sehingga pembaca dapat
dengan mudah mengambil kesimpulan pada bab tersebut
4. Buku ini
dilengkapi dengan profil penulis
5. Dilengkapi
dengan cover yang menarik
Kekurangan:
1. Pada buku
ini terlalu sering nya terjadi penggulangan pembahasan, yang membahas pembahasan yang sudah pernah dibahas
pada bab sebelumnya. Hal ini tidak efektif menurut penulis critical book ini
2. Tidak
terdapat nya glossarium pada buku tersebut, karena glossarium seperti yang kita
ketahui sangat berguna bagi pembaca untuk menemukan kata kunci yang tidak
diketahui artinya
3. Buku relatif
monoton, karena kurangnya daftar tabel dan daftar gambar
2. Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku
Kedua ( Buku Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi sesuai dengan
kurikulum tingkat satuan pendidikan)
Kelebihan:
1. Cakupan
pembahasan pada buku ini lebih mendalam tidak hanya membahas secara umum namun
secara khusus terkait materi kurikulum yang sedang dipelajari
2. Bahasa yang
digunakan pada buku ini sangat ringan sehingga mudah dimengerti oleh pembaca
3. Terdapatnya
glossarium pada buku ini
4. Materi yang
dijelaskan lebih spesifik
Kekurangan:
1. Sampul buku
terkesan tidak menarik dan terlihat suram
2. Tidak adanya
ringkasan pada setiap bab nya
3. Tidak adanya
profil penulis
KESIMPULAN
Berdasarkan review yang telah dilakukan pada buku “ Kurikulum Dan
Pembelajaran “ dan buku “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi” Secara
keseluruhan kedua buku menjabarkan mengenai bagaimana pelaksanaan kurikulum dan
hal hal yang berkaitan dengan kurikulum lainnya. Mentelaah mengenai hal hal
yang berkaitan denan kurikulum tentu nya menjadi suatu hal yang harus diketahui
terutama pada mahasiswa jurusan kependidikan.
Dengan melakukan analisis terhadap kedua buku tersebut ternyata banyak hal
yang perlu diketahui lagi dan perlu diperdalam mengenai apa itu kurikulum yan
sebenarnya. Hal hal seperti cara pengembangan kurikulum, definisi kurikulum,
prinsip pengembangan kurikulum dan banyak lagi tentunya memiliki beberapa aspek
aspek yang harus diketahui bagi mahasiswa kependidikan.
Dengan adanya critical book review ini tentunya akan menambahkan ilmu yang
lebih terhadap mahasiswa, karena dalam crirical book review ini tentunya telah
mengupas habis kedua isi buku tersebut serta melihat perbandingan dari kedua
sudut pandang beberapa pengarang. Untuk itu dalam critical book review ini bisa
dijadikan acuan dan pedoman kedepannya untuk mendalami lagi mengenai kurikulum
pembelajaran.
SARAN
Sebagai pembaca tentunya akan mencari
ilmu dari suatu melalui bahan bacaan.
Buku yang dikatatan bermanfaat apabila pembaca bisa memahami dan
mengambil pembelajaran tentang apa yang ditulis oleh penulis ke dalam bukunya.
Oleh karena itu, buku yang dibaca
haruslah memiliki nilai serta pemikiran pimikiran kritis penulis nya, sehingga
pembaca tidak hanya mendapatkan materi tetapi juga bisa membandingkan dan
menganalis bahan bacaan yang dibacanya
Dalam
kedua buku yang dijadikan critical book review ini, kedua buku tersebut sangat
bagus sangat memberikan pengetahuan bagi para pembacanya. Penjabarannya pun
sangat jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti pula.
Namun
tentunya ada kekurangan kekurangan yang akan tampak ketika membandingkan kedua
atau beberapa buku. Seperti apa buku pertama yaitu buku “ Kurikulum dan
Pembelajaran” sering ditemukan pengulanan pengulangan pembahsan yang menjadikan
pembaca bosan terhadap isi bacaanya. Serta buku kedua denga tampilan yang tidak
menarik menurut penulis.
Jadi
diharapkan kedepannya agar dapat menciptakan buku buku yang inspiratif dan
mendapatkan hati dikalangan pembacanya. Serta buku yang tentunya sesuai dengan
era dan zaman yang semakin maju, agar buku ang dibaca tersebut tidak kalah
dengan mordenisasi zaman .
DAFTAR PUSTAKA
(MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, 2017)
(Lestari, 2013)
No comments:
Post a Comment