Monday, May 22, 2017

Management Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMA Ar-rahman Medan dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan






MINI RISET
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMA AR-RAHMAN Medan dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan


Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mandiri Yang di Wajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan Manajemen Pendidikan
OLEH:
YESI FITRIANI
(1602050066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2017




KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul “ Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMA Arrahman dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”
 Makalah ilmiah ini telah di susun dengan maksimal dan dengan
persiapan yang matang oleh penulis. Untuk itu penulis juga berterima
kasih kepada Bapak M. Arifin. S.Pd, M.Pd selaku dosen yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam proses observasi maupun pembuatan makalah ilmiah ini
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
     Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah “  Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMA Arrahman dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”
dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhh  


Medan, 12 Mei  2017
                                         
               
        
   Yesi Fitriani








Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMA AR-RAHMAN Medan dan SMK Negeri 1 Pecut Sei Tuan

Yesi Fitriani 1602050066
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadyah Sumatera Utara

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan manajemen pendidikan terkhususnya dalam bidang tenaga pendidik dan kependidikan di SMA Arrahman Medan dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mana untuk meneliti kedua sekolah tersebut harus melalui observasi langsung kelapangan . Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi 1) observasi, 2) wawancara narasumber, serta 3) studi dokumentasi. Jurnal ini disusun berdasarkan bagaimana penerapan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah tersebut, serta kajian yang mendalam mengenai bagaimana kinerja tenaga pendidik dan kependidikan di kedua sekolah. Penelitian kualitatif ini mengambil beberapa data berdasarkan kunjungan langsung, serta untuk lebih meyakinkan penelitian ini mewawancarai langsung kepala sekolah maupun kepala jurusan dari tenaga pendidik dan kependidikan di masing masing sekolah tersebut. Penelitian yang dilakukan meliputi 1) Mengenai bagaimana keefektifan belajar yang digunakan oleh tenaga pendidik disekolah tersebut 2) Metode pembelajaran yang bagaimana yang dilakukan oleh guru disekolah tersebut 3) Bagaimana peranan kepala sekolah dalam menindaklanjuti ketidakefektifan yang dilakukan oleh tenaga pendidik dan kependidikan 4) Pembahasan  mengenai jam kerja maksimal guru serta 5) Tahapan proses sertifikasi yang didapatkan oleh guru

Kata kunci : Manajemen, Pendidik, Kependidikan











PENDAHULUAN
Penerapan manajemen pendidikan di setiap sekolah tentunya akan memberkan dampak yang sangat baik bagi sekolah tersebut. Hai ini tentunya berdampak baik  juga terutama dalam hal manajemen pendidik dan kependidikan yang menjadi topik  pembahasan pada karya ilmiah ini.
            Perealisasian manajemen pendidikan terkhususnya manjemen pendididk dan tenaga kependidikan tertentunya berbeda beda pada setiap sekolah. Manajemen peserta didik yang menjadi bahan kajian ini menggunakan metode penelitian dengan teknik pengumpulan data kualitatif. Disini penulis terjun langsung kelapangan untuk meneliti dan melihat secara langsung bagaimana penerapan manajemen peserta didik di sekolah tersebut.
            Adapun tujuan utama dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah meneliti sekaligus melihat secara jelas bagaimana penerapan manajemen peserta didik dan tenaga kependidikan di lapangan yang sebenarnya, hal ini bertujuan agar memahami secara jelas mengenai penerapan manajemen peserta didik dan tenaga kependidikan agar pengetahuan dalam hal ini tidak hanya terpaku pada teori teori semata.
            Pada dasarnya fungsi profesional tenaga pendidik dan kependidikan haruslah memiliki kompetensi yang baik, dan seperti yang disyaratkan oleh peraturan pemerintah maupun kebutuhan masyarakat seperti memiliki kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
            Selain itu, penelitian dan observasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang akurat sehubungan dengan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan agar tercapainya tujuan dari penerapan manajemen itu sendidri. Disamping itu, pengetahuan dan ilmu mengenai manajemen tenaga pendidik dan kependidikan akan sangat membantu dalam keefektifan seorang pendidik nantinya apabila telah mengajar di sekolah. Selain itu manajemen pendidikan ini merpakan salah satu antisipasi atau sesuatu aturan ang dapat diberlakukan dalam dunia pendidikan oleh kepala sekolah, karena dengan adanya manajemen pendidikan segala sesuatunya akan terkelola dengan baik
            Untuk itu, penulis disini akan mengembangkan mengenai manjemen pendidik dan tenaga kependidikan yang diambil dari observasi ke “ SMA Arrahman “ dan “ SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”. Observasi ini selain untuk mengetahui langsung bagaimana prakteknya juga untuk menambah wawasan pembaca.





IDENTIFIKASI MASALAH
            Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut :
1. Pengaruh penggunaan manajemen peserta didik di lingkungan sekolah
2. Rendahnya motivasi para tenaga pendidik dan kependidikan dalam menjalankan tanggung jawab yang diembannya
3. Ketidakefektifan pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalankan tugasnya
4. Permasalahan mengenai keprofesionalan tenaga pendidik
5. Serta kurangnya mutu tenaga pendidik dan kependidikan

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana manajemen tenaga pendidik dan kependididkan di “ SMA Arrahman “ dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”?
2. Apa yang menjadi ketidakefektifan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan di “ SMA Arrahman “ dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”?
3. Bagaimana susunan tenaga pendidik dan kependidikan di kedua sekolah tersebut?
4. Bagaimana tindakan kepala sekolah dalam menangani masalah ketidakefektifan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah?
5. Bagaimana cara peningkatan mutu dan kualitas pendidik dan tenaga pendidikan yang beleum kompeten


LANDASAN TEORI
1. Mutu Tenaga Pendidik
            Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mengacu pada masukan, proses, keluaran dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat dari berbagai sisi. Pertama, kondisi baik atau tidaknya masukan sumber daya manusia seperti kepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan siswa. Kedua, memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material berupa alat peraga, buku-buku kurikulum, prasarana dan sarana sekolah. Ketiga, memenuhi atau tidaknya kriteria masukan yang berupa alat lunak, seperti peraturan struktur organisasi, deskripsi kerja, dan struktur organisasi. Keempat, mutu masukan yang bersifat harapan dan kebutuhan seperti visi,motivasi, ketekunan dan cita-cita.
Tenaga pendidik (guru) berdasarkan Undang-Undang Guru dan  Dosen pasal 10 (1) bahwa tenaga pendidik mempunyai empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian dan kompetensi social yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

2. Profesionalisme Pendidik

            Menurut Dedi Supriadi dan Trianto, untuk menjadi guru profesional, guru dituntut memiliki lima kemampuan (skill) yaitu: (1) mempunyai  komitmen  pada peserta didik dan proses belajarnya,  (2) menguasai  secara  mendalam  materi  pelajaran  yang  akan  diajarkan serta  cara  mengajarnya  (menggunakan  metode  yang  sesuai  dengan mata pelajaran),  (3) bertanggung  jawab dan memantau  hasil belajar peserta didik,
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 8, menyebutkan bahwa seorang guru profesional wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian makna profesionalisme mengandung makna yang lebih luas dari hanya berkualitas tinggi dalam hal teknis, profesionalisme memiliki makna ahli, tanggung jawab, baik tanggung jawab intelektual maupun tanggung jawab moral dan memiliki kesejawatan.


3. Kompetensi Pendidik
Menurut E. Mulyasa  mengemukakan  bahwa kompetensi   guru  merupakan   gambaran   kualitatif   tentang  hakikat perilaku guru yang penuh arti. Sementara Charles (1994) yang dikutip oleh   E.   Mulyasa   mengemukakan   bahwa   kompetensi   merupakan perilaku  yang  rasional  untuk  mencapai  tujuan  yang  dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedangkan dalam undang- undang  republik  indonesia  nomor  14 tahun  2005  tentang  guru  dan dosen,  dijelaskan  bahwa:  “kompetensi  adalah  seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan   dikuasai   oleh   guru   atau   dosen   dalam   melaksanakan   tugas keprofesionalan.



Metode Penelitian
            Metode penelitian dalam makalah ini yaitu menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif. Disini penuis mengambil data berdasarkan hasil observasi dan bukti berupa dokumentasi dari tiap tisp penelitian yang dilakukan.
Penelitian pada tulisan ini dilakukan di dua sekolah yang pertama di SMA Arrahman Medan dan yang kedua dilaksankan di SMK Negri 1 Percut Sei Tuan. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dipilih karena menurut penulis sangat mudah untuk dilaksanakan. Apalagi juga dilakukan dengan wawancara kepada kepala sekolah dan juga wakasek sekolah tersebut, sehingga didapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.

HASI DAN PEMBAHASAN
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini dilakukan didua sekolah yang berbeda guna mengetahui bagaimana penerapan manajemen pendidikan di kedua sekolah tersebut. Penelitian ini terkhusus pada manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yang mana manajemen tersebut yang telah diterapkan di kedua sekolah.
Manajemen tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang mencakup penerapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, pelaksanaan, kesejahtaraan, dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.
Ada beberapa jenis tenaga kependidikan diantaranya:
1, Tenaga struktural
            Tenaga struktural yang dimaksud adalah tenaga kependididkan yang menempati jabatan jabatan eksekutif umum yang bertanggung jawab secara langsung maupun tiidak langsung atas satuan pendidikan.
2. Tenaga Fungsioinal
            Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis pendidikan.
3. Tenaga Teknis Pendidikan
            Merupaka tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaan nya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau tekni administratif.
            Seperti telah dujabarkan tersebut, tentunya tenaga tenaga kependidikan tersebut haruslah menjalankan tugas yang telah diembankan kepadanya dengan baik.
 Lalu, bagaimana kah seorang kepala sekolah dalam hal ini mengefektifkan kinerja dari setiap tenaga kependidikan tersebut?
            Nah, dalam hal ini kita harus mengetahui secara langsung bagaiman sebenarnya kinerja tenaga kependidikan ini sesungguhnya.

1. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMA Arrahman Medan
          Penelitian pertama dilakukan di SMA Arrahman Medan, disini penulis menemukan beberapa hasil dari penelitin antara lain sebagai barikut:
a. Peranan Kepala Sekolah Dalam Penerapan Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMA Ar-rahman Medan
      Observasi pertama penulis melakukan di SMA Arrahman Medan Penelitian dan observasi mengenai manajemen pendidik dan tenaga kependidikan langsung didampingi oleh kepala sekolah SMA tersebut.


                                       (Foto bersama kepala sekolah Sma Arrahman)

Pada sekolah yang pertama kali di observasi didapat beberapa data seperti:
a)      Di SMA tersebut dipimpin oleh kepala sekolah dan Wakil kepala sekolah yang sudah dirangkum didalamnya baik mengenai bidang kurikulum, organisasi dan sarana prasarana.
b)      Terdapat 25 guru dengan bidang profesional masing masing
c)      Guru guru mengajar berdasarkan bidang keprofesionalan masing masing
d)     Guru terdiri dari PNS dan Guru swasta sertifikasi dan non sertifikasi

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen disekolah tidaklah semudah yang seperti teori. Tentunya banyak kendala dan hal hal lain yang terjadi, diluar peraturan, seperti adanya pendidik yang tidak melengkapi apa yag seharusnya ada pada guru. Hal iu seperti RPP, kelengkapan nilai, serta ketidaktertiban yang dilakukan guru guru. Itulah beberapa hal yang terjadi sebenarnya dilapangan.
            Kepala sekolah SMA Ar-rahman mengtakatan bahwa : pelaksanaan manajemen pendidikan itu dilapangan tak semudah dengan teori yang telah kita pelajari.Banyak hal yang harus direvisi, banyak hal yang harus diawasi terkait dengan penerapan manjemen iu sendiri. Para guru atau tenaga pendidik tetap harus diingatkan mengenai beberapa hal yang semestinya harus dilaksanakan dan terkadang itu tidak seperti yang diharapkan
            Namun pun begitu kepala sekolah sebagai pemimpin tetap memberikan arahan dan bimbingan serta perbaikan kepada pra staff serta pengajar disekolah tersebut, guna perbaikan dimasa selanjutnya. Karena seperti yang kita ketahui kepala sekolah sangat besar peranan dalam mengatur segala  hal yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sekolah, dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan peraturan dan tata cara yang semestinya dilakukan oleh tenaga pendidik dan kependidikan tersebut. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin sangat berperan dalam hal itu.



Berikut beberapa peranan serta fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin menurut H.G.Hicks dan C.R. Gullet:
1.      Harus memberikan perlakuan yang sama terhadap orang-orang yang menjadi bawahannya yang dapat menciptakan semangat kebersamaan diantara guru, staf dan para siswa;
2.      Selalu memberikan sugesti kepada guru, staff dan siswa agar terpelihara semangat , rela berkorban, rasa kebersamaan dalam melaksanakan tugas masing-masing;
3.      Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memenuhi atau menyediakan dukungan yang diperlukan oleh para guru, staff, dan siswa baik berupa dana, peralatan, waktu, dan bahkan suasana yang mendukung;
4.      Berperan sebagai katalisator, dalam arti mampu menimbulkan dan menggerakkan semangat baru guru, staf dan siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan;
5.      Dapat menciptakan rasa aman didalam lingkungan sekolah agar guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugasnya merasa aman;
6.       Menjadi teladan dalam hal sikap dan penampilan;


b. Implementasi Menejemen Pendidik dan Tenaga Pendidikan di SMA Ar-rahman Medan
            Selain penerapan dan pelaksanaan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan itu sangat tergantung dari peranan kepala sekolah, cara atau tindakannya dalam melakukan penerapan manajemen tersebut juga menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk keberhasilan penerapan manajemen tersebut di sekolah.
            Pelaksananan atau penerapan tersebut sering disebut sebagai implementasi dari sebuah teori. Implementasi di manajemen pendidik dan tenaga kependidikan. Di SMA Ar-rahman implementasi manajemen tersebut telah di berlakukan oleh kpala sekolah SMA tersebut.
Implementasi tersebut diantaranya:
1.Menerapkan Stndar Pendidik
 Di SMA Ar-rahmana Medan perwujudan atau implementasi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di awali dengan adanya penerapan tenaga pendidik yang berstandar. Tenaga pendidik yang berstandar dalam artian tenaga pendidik yang telah minimal menyelesaikan Strata 1 dengan mengajar beradsarkan spesifikasi sarjana nya. Kepala sekolah tersebut menyatakan hal ini bertujuan agar tenaga pendidik itu kompeten dengan bidang yang diampunya. Mengajar dengan jurusan yang mereka telah ambil di waktu mengambil gelar sarjana tentu akan efektif apabila iya mengajar bidang tersebut di sekolah.
2. Pengawasan dan Bimbingan Bagi Para Pendidik
            Pengaawasan dan juga bimbingan terhadap tenaga pendidik juga merupakan suatu hal yang penting. Menurut kepala sekolah SMA Ar-rahamn Medan hal ini dilakukan untuk mengawasi terhadap tenaga pendidik atau guru yang tidak sesuai pembelajarannya dengan program pembelajaran (RPP). Serta mengingatkan juga terkait hal hal lain yang semestinya dilaksanakan dan dijalankan oleh tenaga pendidik atu guru tersebut.

2. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Tidak jauh berbeda tentunya dengan penerapan manjemen pendidikan di SMA Ar-rahman seperti yang telah di uraikan sebelumnya. Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan tentunya juga memiliki tujuan yang sama dengan penerapan manajemen pada umumnya. Tujuan umum dari maanjemen tenaga pendidik ini tentunya untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar atau pun tenaga kependidikan agar sesuai dengan prosedur yang telah di harapkan.di SMK tersebut
Berikut beberapa hasil yang telah di dapat berdasarkan observasi di sekola tersebut serta implementasi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan tersbut di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.:

Beberapa data yang di dapat dari hasil observasi:
1. Di SMK Negri 1 Percut Sei Tuan dipimpin oleh kepala sekolah Kasmin SPD
2. Memiliki 7 wakil kepala sekolah yang terdi ri dari bidang kurikulum, ketenagaan, siswa, sarana dan prasarana, humas, data, dan manajemen
3. Di SMK tersebut memiliki 8 program keahlian
4. Tenaga pengajar terdiri dari guru sertifikasi, non sertifikasi dan PNS

          (Foto ketika mendengarkan pengarahan dari wakasek SMKN 1 Percut Sei Tuan)

Selain gamabaran umum menegenai hasil dari observasi di sekolah tersebut berikut beberapa point penting yang di dapat berdasarkan hasil observasi:
a. Metode penagajaran serta manajemen kelas yang dilakukan guru di kelas
            Metode pembelajaran merupakan suatu hal yang menentukan keberhasilan dalam penagajaran. Karna seperti yang diketahui apabila metode belajar tersebut dapat disenangi oleh siswa dan siswa menyerap mengenai apa yang telah disampaikan oleg guru, berarti guru tersebut telah berhasil melaksanakan proses belajar mengjar.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sekolah.Sekolah diwajibkan menerapkan manajemen kelas pada setiap kelasnya sehingg asebelum pembelajaran setiap guru mengatur kelas dengan baik karena berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Apabila guru dan siswa bisa mengelola kelas dengan baik maka proses pembelajaran juga akan diterima dengan mudah oleh siswa, pembelajaran jadi terarah nyaman yang nantinya juga akan memperoleh hasil yang baik.
Manajemen kelas yaitu usaha sadar untuk merencanakan, mengorganisasikan,
mengaktualisasikan, serta melaksanakan pengawasan atau supervisi terhadap program dan kegiatan yang ada dikelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif dan efisien, sehingga segala potensi peserta didik mampu dioptimalkan” (Karwati 2014: 6).


              ( foto wawancara langsung dengan tenaga pendidik SMKN 1 Percut Sei Tuan) 

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dan penulis mendapatkan informasi bahwa tenaga pendidik di SMK Negri Percut Sei Tuan tersebut akan melaksanakan proses pembelajaran dengan penuh disiplin kepada para murid. Apa bila siswa tersebut tidak melaksanakan aturan pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut maka guru tidak segan untuk menghukum murid tersebut. Hal ini merupakan strategi dari guru tersebut agar proses belajar mengajar berjalan dengan efektif. Karena apabila cara ini dilakukan maka tidak akan ada siswa yang berani karena mereka takut mendapatkan hukuman dari guru yang bersangkutan.

b. Pengaruh majemen tenaga kependidikan terhadap keefektifan proses pembelajaran
            Dengan menggunakan teori manajemen pendidikan terkhusussnya seperti manajemen tenaga pendididk dan kependidikan tentunya memberikan dampak baik bagi proses pembelajaran yang terjadi. Terkhususnya di SMK Negri 1 Percut Sei Tuan seperti yang penulis dapatkan dalam observasi yang telah dilakukan pada sekolah tersebut. Tenaga pendidik disana menyebutkan bahwa dengan adanya manajemen pendidikan terkhusus manajemen pendidik dan tenaga pendidik tentu memberikan keefektifan serta kemudahan dalam berbagai proses pembelajaran disekolah. 
Berikut beberapa manfaat penggunaan manajemen pendidik dan kependidikan:
  1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Bermakna (PAKEMB);
  2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara;
  3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer);
  4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien;
  5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentan proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan);
  6. Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya;
  7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel;
  8. Meningkatnya citra positif pendidikan.
c. Implementasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependididkan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
            Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manajemen pendidik dan kependidikan tentunya tidak akan terlaksana apabila tidak adanya implementasi terhadap manajemen pendidik dan tenaga kependidikan tersebut. Disini di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan implementasi manajemen tersebut dimulai dari cara penerapan tata tertib bagi setiap penagajar dan kompetensi pengajar.
Seperti yang bagaimana dijelaskan oleh wakil kepala sekolah bidang kurkulum SMK Negri 1 Percut Sei Tuan yang mana dikatakan bahwa seorang pendidik haruslah berkompeten dan jangan hanya menjadi guru. Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari implementasinya. Namun terkait dengan manajemen tenaga pendidik di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan manajemen pendidikan tersebut  telah dilaksanakan, tentu saja masih ada kekurangan dalam pelaksanaanya.
Salah satunya yaitu mengenai tenaga pendidik. Berbeda dengan du SMA Ar-rahman yang hanya memperbolehkan setiap tenaga pendidik harus mengajar sesuai dengan bidang keahliannya. Hal ini tenrtu berbeda dengan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang mana tenaga pendidik di sekolah tersebut memperbolehkan tenaga pendidik yang mengajar di luar bidang keahliannya, hal ini dijelaskan langsung oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum sekolah tersebut. Menurut wakil kepala sekolah tersebut hal ini terjadi karena adanya kekurangan terhadap jam mengajar guru, karena bagi guru yang sudah sertifikasi jam mengajarnya tidak boleh kurang dari yang telah ditentukan. Oleh karena itu terjadinya pengajar yang diluar bidang keahlian,tapi meskipun begitu bidang yang diajarkan tetaplah saling berkaitan dan tidak terlalu berbeda jauh.

Itulah beberapa hasil observsi yang telah didapatkan oleh penulis di kedua sekolah tersebut yaitu di SMA Ar-Rahman dan SMK Negri 1 Percut Sei Tuan. Kedua sekolah tersebut telah melakukan manajemen pendidik dan kependidikan berdsarkan peraturan yang telah ditetapka oleh kepala sekolah masing masing.

KESIMPULAN
Bedasarkan kaidah dan teori dari manajemen pendidik dan tenaga kepndidikan, serta observasi yang telah dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen pendidik dan kependidikan sangat memberi pengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran disekolah.
Pada setiap sekolah tentu berbeda beda pula cara penerapan manajemennya. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai pemimpin disekolah sangat berperan dalam terwujudnya manajemen pendidikan di sekolah tersebut. Namun, tetap memiliki tujuan dan visi misi yang sama yaitu untuk memajukan serta menggelola tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah tersebut.
 Oleh karena itu dalam manajemen ini, terkhususnya manajemen pendidik dan tenaga kependididkan tidaklah hanya kepala sekolah yang memberi pengaruh dalam hal ini, melainkan adanya kerjasama antara tenaga pendidik dengan kepala sekolah demi memajukan kualitas sekolah tersebut. Untuk itu manajemen pendididk dan tenaga kependidikan ini lah merupaka salah satu langkah yang sangat tepat dalam perwujudan segala misi dan visi dalam memajukan kualitas tenaga personalia atau tenaga  pendidik dan kependidikan serta demi keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran di sekolah.

           
SARAN
Diharapkan dengan adanya manajemen pendidik dan tenaga kependididkan serta observasi langsung yang telah dilakukan penulis bisa bermanfaat bagi pembaca dan agar mengetahui bagaimana penerapan manjemen pendidikan itu sebenarnya.. Dan diharapkan pula dengan adanya manajemen pendididk dan kependididkan ini akan meningkatkan kualitas serta cara pembelajaran di sekolah sekolah kedepannya. Serta membuktikan juga bahwa manajemen pendidikan terkhusus manajemen pendidik dan tenaga kependidikan tersebut memberi pengaruh yang sangat baik terhadap penggelolaan tenaga personlia atau tenaga pendidik disekolah.



DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.(2010). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Menagajar. Bandung: Alfabeta

eprints.walisongo.ac.id/3383/3/633110137_Bab2.pdf
Mustari, Mohamad. (2015). Managemen Pendidikan. Jakarta: PT 
RajaGrafindo Persada

Nurdin,Diding. Sibaweh,Imam. (2015). Pemgelolaan Pendidikan Dari Teori Menuju Implementasi

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
(2009). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta

 





           


           










           
         


















           
           
           



Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kecendrungan Perilaku Agresif Peserta Didik (JURNAL REVIEW)

TUGAS MANDIRI “(JURNAL REVIEW) Review   Jurnal   Bimbingan dan Konseling PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI K...