MINI RISET
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMA AR-RAHMAN Medan
dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas
Mandiri Yang di Wajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan Manajemen Pendidikan
OLEH:
YESI FITRIANI
(1602050066)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SUMATERA
UTARA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul “ Manajemen Tenaga Pendidik dan
Kependidikan di SMA Arrahman dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”
Makalah ilmiah ini telah di susun dengan
maksimal dan dengan
persiapan yang matang
oleh penulis. Untuk itu penulis juga berterima
kasih kepada Bapak M.
Arifin. S.Pd, M.Pd selaku dosen yang telah
memberikan arahan dan
bimbingan dalam proses observasi maupun pembuatan makalah ilmiah ini
Terlepas
dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan
kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah
ilmiah “ Manajemen Tenaga Pendidik dan
Kependidikan di SMA Arrahman dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”
dapat diterima dan bermanfaat
bagi pembaca
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuhh
Medan, 12 Mei 2017
Yesi Fitriani
Manajemen
Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMA AR-RAHMAN Medan dan SMK Negeri 1 Pecut
Sei Tuan
Yesi
Fitriani 1602050066
Program
Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadyah Sumatera Utara
Email:
Yesifitriani22@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan
manajemen pendidikan terkhususnya dalam bidang tenaga pendidik dan kependidikan
di SMA Arrahman Medan dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif yang mana untuk meneliti kedua sekolah
tersebut harus melalui observasi langsung kelapangan . Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi 1) observasi, 2) wawancara
narasumber, serta 3) studi dokumentasi. Jurnal ini disusun berdasarkan bagaimana
penerapan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah tersebut, serta
kajian yang mendalam mengenai bagaimana kinerja tenaga pendidik dan kependidikan
di kedua sekolah. Penelitian kualitatif ini mengambil beberapa data berdasarkan
kunjungan langsung, serta untuk lebih meyakinkan penelitian ini mewawancarai
langsung kepala sekolah maupun kepala jurusan dari tenaga pendidik dan
kependidikan di masing masing sekolah tersebut. Penelitian yang dilakukan
meliputi 1) Mengenai bagaimana keefektifan belajar yang digunakan oleh tenaga
pendidik disekolah tersebut 2) Metode pembelajaran yang bagaimana yang
dilakukan oleh guru disekolah tersebut 3) Bagaimana peranan kepala sekolah
dalam menindaklanjuti ketidakefektifan yang dilakukan oleh tenaga pendidik dan
kependidikan 4) Pembahasan mengenai jam
kerja maksimal guru serta 5) Tahapan proses sertifikasi yang didapatkan oleh
guru
Kata kunci : Manajemen, Pendidik, Kependidikan
PENDAHULUAN
Penerapan manajemen
pendidikan di setiap sekolah tentunya akan memberkan dampak yang sangat baik
bagi sekolah tersebut. Hai ini tentunya berdampak baik juga terutama dalam hal manajemen pendidik dan
kependidikan yang menjadi topik
pembahasan pada karya ilmiah ini.
Perealisasian
manajemen pendidikan terkhususnya manjemen pendididk dan tenaga kependidikan
tertentunya berbeda beda pada setiap sekolah. Manajemen peserta didik yang menjadi
bahan kajian ini menggunakan metode penelitian dengan teknik pengumpulan data
kualitatif. Disini penulis terjun langsung kelapangan untuk meneliti dan
melihat secara langsung bagaimana penerapan manajemen peserta didik di sekolah
tersebut.
Adapun
tujuan utama dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah meneliti sekaligus
melihat secara jelas bagaimana penerapan manajemen peserta didik dan tenaga
kependidikan di lapangan yang sebenarnya, hal ini bertujuan agar memahami
secara jelas mengenai penerapan manajemen peserta didik dan tenaga kependidikan
agar pengetahuan dalam hal ini tidak hanya terpaku pada teori teori semata.
Pada
dasarnya fungsi profesional tenaga pendidik dan kependidikan haruslah memiliki
kompetensi yang baik, dan seperti yang disyaratkan oleh peraturan pemerintah
maupun kebutuhan masyarakat seperti memiliki kewenangan mengajar, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Selain
itu, penelitian dan observasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
akurat sehubungan dengan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan agar tercapainya
tujuan dari penerapan manajemen itu sendidri. Disamping itu, pengetahuan dan
ilmu mengenai manajemen tenaga pendidik dan kependidikan akan sangat membantu
dalam keefektifan seorang pendidik nantinya apabila telah mengajar di sekolah.
Selain itu manajemen pendidikan ini merpakan salah satu antisipasi atau sesuatu
aturan ang dapat diberlakukan dalam dunia pendidikan oleh kepala sekolah,
karena dengan adanya manajemen pendidikan segala sesuatunya akan terkelola
dengan baik
Untuk
itu, penulis disini akan mengembangkan mengenai manjemen pendidik dan tenaga
kependidikan yang diambil dari observasi ke “ SMA Arrahman “ dan “ SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan”. Observasi ini selain untuk mengetahui langsung bagaimana
prakteknya juga untuk menambah wawasan pembaca.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Permasalahan
penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai
berikut :
1. Pengaruh penggunaan manajemen peserta didik di
lingkungan sekolah
2. Rendahnya motivasi para tenaga pendidik dan
kependidikan dalam menjalankan tanggung jawab yang diembannya
3. Ketidakefektifan pendidik dan tenaga kependidikan
dalam menjalankan tugasnya
4. Permasalahan mengenai keprofesionalan tenaga
pendidik
5. Serta kurangnya mutu tenaga pendidik dan
kependidikan
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana manajemen tenaga pendidik dan
kependididkan di “ SMA Arrahman “ dan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”?
2. Apa yang menjadi ketidakefektifan manajemen
tenaga pendidik dan kependidikan di “ SMA Arrahman “ dan SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan”?
3. Bagaimana susunan tenaga pendidik dan
kependidikan di kedua sekolah tersebut?
4. Bagaimana tindakan kepala sekolah dalam menangani
masalah ketidakefektifan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah?
5. Bagaimana cara peningkatan mutu dan kualitas
pendidik dan tenaga pendidikan yang beleum kompeten
LANDASAN TEORI
1. Mutu Tenaga Pendidik
Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu
mengacu pada masukan, proses, keluaran dan dampaknya. Mutu masukan dapat
dilihat dari berbagai sisi. Pertama, kondisi baik atau tidaknya masukan
sumber daya manusia seperti kepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan siswa. Kedua,
memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material berupa alat peraga, buku-buku
kurikulum, prasarana dan sarana sekolah. Ketiga, memenuhi atau tidaknya
kriteria masukan yang berupa alat lunak, seperti peraturan struktur organisasi,
deskripsi kerja, dan struktur organisasi. Keempat, mutu masukan yang
bersifat harapan dan kebutuhan seperti visi,motivasi, ketekunan dan cita-cita.
Tenaga pendidik (guru) berdasarkan
Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 10
(1) bahwa tenaga pendidik mempunyai empat kompetensi, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian dan kompetensi
social yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
2. Profesionalisme Pendidik
Menurut Dedi Supriadi dan
Trianto, untuk menjadi guru profesional, guru
dituntut memiliki lima
kemampuan (skill) yaitu: (1) mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya, (2) menguasai
secara
mendalam
materi
pelajaran
yang akan diajarkan serta cara mengajarnya (menggunakan metode yang
sesuai
dengan mata pelajaran),
(3) bertanggung jawab dan memantau
hasil belajar peserta didik,
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 8,
menyebutkan bahwa seorang guru profesional wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian makna
profesionalisme mengandung makna yang lebih luas dari hanya berkualitas tinggi dalam hal teknis, profesionalisme memiliki makna ahli,
tanggung jawab, baik tanggung
jawab intelektual maupun tanggung jawab moral dan
memiliki
kesejawatan.
3. Kompetensi Pendidik
Menurut E.
Mulyasa mengemukakan bahwa
kompetensi guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh arti. Sementara Charles (1994) yang dikutip oleh
E.
Mulyasa mengemukakan bahwa
kompetensi merupakan
perilaku yang rasional
untuk
mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
diharapkan. Sedangkan dalam undang-
undang republik
indonesia nomor 14 tahun
2005 tentang
guru dan dosen, dijelaskan bahwa:
“kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Metode Penelitian
Metode
penelitian dalam makalah ini yaitu menggunakan metode pengumpulan data
kuantitatif. Disini penuis mengambil data berdasarkan hasil observasi dan bukti
berupa dokumentasi dari tiap tisp penelitian yang dilakukan.
Penelitian pada
tulisan ini dilakukan di dua sekolah yang pertama di SMA Arrahman Medan dan
yang kedua dilaksankan di SMK Negri 1 Percut Sei Tuan. Metode penelitian
menggunakan metode kuantitatif dipilih karena menurut penulis sangat mudah
untuk dilaksanakan. Apalagi juga dilakukan dengan wawancara kepada kepala
sekolah dan juga wakasek sekolah tersebut, sehingga didapatkan informasi yang
akurat dan terpercaya.
HASI DAN PEMBAHASAN
Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini dilakukan didua sekolah yang
berbeda guna mengetahui bagaimana penerapan manajemen pendidikan di kedua
sekolah tersebut. Penelitian ini terkhusus pada manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan yang mana manajemen tersebut yang telah diterapkan di kedua
sekolah.
Manajemen tenaga
kependidikan merupakan kegiatan yang mencakup penerapan norma, standar,
prosedur, pengangkatan, pembinaan, pelaksanaan, kesejahtaraan, dan
pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.
Ada beberapa jenis
tenaga kependidikan diantaranya:
1, Tenaga struktural
Tenaga struktural yang dimaksud adalah tenaga kependididkan
yang menempati jabatan jabatan eksekutif umum yang bertanggung jawab secara
langsung maupun tiidak langsung atas satuan pendidikan.
2. Tenaga Fungsioinal
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan
fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan
keahlian akademis pendidikan.
3. Tenaga Teknis
Pendidikan
Merupaka tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan
pekerjaan nya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau tekni
administratif.
Seperti telah dujabarkan tersebut, tentunya tenaga tenaga
kependidikan tersebut haruslah menjalankan tugas yang telah diembankan
kepadanya dengan baik.
Lalu, bagaimana kah seorang kepala sekolah
dalam hal ini mengefektifkan kinerja dari setiap tenaga kependidikan tersebut?
Nah, dalam hal ini kita harus mengetahui secara langsung
bagaiman sebenarnya kinerja tenaga kependidikan ini sesungguhnya.
1.
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMA Arrahman Medan
Penelitian
pertama dilakukan di SMA Arrahman Medan, disini penulis menemukan beberapa
hasil dari penelitin antara lain sebagai barikut:
a.
Peranan Kepala Sekolah Dalam Penerapan Manajemen Tenaga Pendidik dan
Kependidikan di SMA Ar-rahman Medan
Observasi pertama penulis melakukan di SMA
Arrahman Medan Penelitian dan observasi mengenai manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan langsung didampingi oleh kepala sekolah SMA tersebut.
(Foto
bersama kepala sekolah Sma Arrahman)
Pada
sekolah yang pertama kali di observasi didapat beberapa data seperti:
a) Di
SMA tersebut dipimpin oleh kepala sekolah dan Wakil kepala sekolah yang sudah
dirangkum didalamnya baik mengenai bidang kurikulum, organisasi dan sarana
prasarana.
b) Terdapat
25 guru dengan bidang profesional masing masing
c) Guru
guru mengajar berdasarkan bidang keprofesionalan masing masing
d) Guru
terdiri dari PNS dan Guru swasta sertifikasi dan non sertifikasi
Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen disekolah tidaklah
semudah yang seperti teori. Tentunya banyak kendala dan hal hal lain yang
terjadi, diluar peraturan, seperti adanya pendidik yang tidak melengkapi apa
yag seharusnya ada pada guru. Hal iu seperti RPP, kelengkapan nilai, serta
ketidaktertiban yang dilakukan guru guru. Itulah beberapa hal yang terjadi
sebenarnya dilapangan.
Kepala sekolah SMA Ar-rahman mengtakatan bahwa :
pelaksanaan manajemen pendidikan itu dilapangan tak semudah dengan teori yang
telah kita pelajari.Banyak hal yang harus direvisi, banyak hal yang harus
diawasi terkait dengan penerapan manjemen iu sendiri. Para guru atau tenaga
pendidik tetap harus diingatkan mengenai beberapa hal yang semestinya harus
dilaksanakan dan terkadang itu tidak seperti yang diharapkan
Namun pun begitu kepala sekolah sebagai pemimpin tetap
memberikan arahan dan bimbingan serta perbaikan kepada pra staff serta pengajar
disekolah tersebut, guna perbaikan dimasa selanjutnya. Karena seperti yang kita
ketahui kepala sekolah sangat besar peranan dalam mengatur segala hal yang berhubungan dengan peningkatan
kualitas sekolah, dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan peraturan dan
tata cara yang semestinya dilakukan oleh tenaga pendidik dan kependidikan
tersebut. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin sangat berperan dalam hal itu.
Berikut beberapa peranan serta fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin
menurut H.G.Hicks dan C.R. Gullet:
1. Harus memberikan perlakuan yang sama terhadap
orang-orang yang menjadi bawahannya yang dapat menciptakan semangat kebersamaan
diantara guru, staf dan para siswa;
2. Selalu memberikan sugesti kepada guru, staff
dan siswa agar terpelihara semangat , rela berkorban, rasa kebersamaan dalam
melaksanakan tugas masing-masing;
3. Kepala sekolah bertanggung jawab untuk
memenuhi atau menyediakan dukungan yang diperlukan oleh para guru, staff, dan
siswa baik berupa dana, peralatan, waktu, dan bahkan suasana yang mendukung;
4. Berperan sebagai katalisator, dalam arti
mampu menimbulkan dan menggerakkan semangat baru guru, staf dan siswa dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan;
5. Dapat menciptakan rasa aman didalam lingkungan
sekolah agar guru, staf dan siswa dalam melaksanakan tugasnya merasa aman;
6. Menjadi teladan dalam hal sikap dan
penampilan;
b.
Implementasi Menejemen Pendidik dan Tenaga Pendidikan di SMA Ar-rahman Medan
Selain penerapan dan pelaksanaan manajemen pendidik dan
tenaga kependidikan itu sangat tergantung dari peranan kepala sekolah, cara
atau tindakannya dalam melakukan penerapan manajemen tersebut juga menjadi
sesuatu hal yang sangat penting untuk keberhasilan penerapan manajemen tersebut
di sekolah.
Pelaksananan atau penerapan tersebut sering disebut
sebagai implementasi dari sebuah teori. Implementasi di manajemen pendidik dan
tenaga kependidikan. Di SMA Ar-rahman implementasi manajemen tersebut telah di
berlakukan oleh kpala sekolah SMA tersebut.
Implementasi tersebut
diantaranya:
1.Menerapkan
Stndar Pendidik
Di SMA Ar-rahmana Medan perwujudan atau
implementasi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di awali dengan adanya
penerapan tenaga pendidik yang berstandar. Tenaga pendidik yang berstandar
dalam artian tenaga pendidik yang telah minimal menyelesaikan Strata 1 dengan
mengajar beradsarkan spesifikasi sarjana nya. Kepala sekolah tersebut
menyatakan hal ini bertujuan agar tenaga pendidik itu kompeten dengan bidang
yang diampunya. Mengajar dengan jurusan yang mereka telah ambil di waktu
mengambil gelar sarjana tentu akan efektif apabila iya mengajar bidang tersebut
di sekolah.
2.
Pengawasan dan Bimbingan Bagi Para Pendidik
Pengaawasan dan juga bimbingan terhadap tenaga pendidik
juga merupakan suatu hal yang penting. Menurut kepala sekolah SMA Ar-rahamn
Medan hal ini dilakukan untuk mengawasi terhadap tenaga pendidik atau guru yang
tidak sesuai pembelajarannya dengan program pembelajaran (RPP). Serta
mengingatkan juga terkait hal hal lain yang semestinya dilaksanakan dan
dijalankan oleh tenaga pendidik atu guru tersebut.
2.
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Tidak
jauh berbeda tentunya dengan penerapan manjemen pendidikan di SMA Ar-rahman
seperti yang telah di uraikan sebelumnya. Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
tentunya juga memiliki tujuan yang sama dengan penerapan manajemen pada
umumnya. Tujuan umum dari maanjemen tenaga pendidik ini tentunya untuk
meningkatkan kualitas tenaga pengajar atau pun tenaga kependidikan agar sesuai
dengan prosedur yang telah di harapkan.di SMK tersebut
Berikut
beberapa hasil yang telah di dapat berdasarkan observasi di sekola tersebut serta
implementasi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan tersbut di SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan.:
Beberapa data yang di
dapat dari hasil observasi:
1. Di SMK Negri 1
Percut Sei Tuan dipimpin oleh kepala sekolah Kasmin SPD
2. Memiliki 7 wakil
kepala sekolah yang terdi ri dari bidang kurikulum, ketenagaan, siswa, sarana
dan prasarana, humas, data, dan manajemen
3. Di SMK tersebut
memiliki 8 program keahlian
4. Tenaga pengajar
terdiri dari guru sertifikasi, non sertifikasi dan PNS
(Foto ketika mendengarkan pengarahan dari wakasek SMKN 1 Percut Sei Tuan)
Selain gamabaran umum
menegenai hasil dari observasi di sekolah tersebut berikut beberapa point
penting yang di dapat berdasarkan hasil observasi:
a.
Metode penagajaran serta manajemen kelas yang dilakukan guru di kelas
Metode pembelajaran merupakan suatu hal yang menentukan
keberhasilan dalam penagajaran. Karna seperti yang diketahui apabila metode
belajar tersebut dapat disenangi oleh siswa dan siswa menyerap mengenai apa
yang telah disampaikan oleg guru, berarti guru tersebut telah berhasil
melaksanakan proses belajar mengjar.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa adalah sekolah.Sekolah diwajibkan menerapkan manajemen kelas pada setiap
kelasnya sehingg asebelum pembelajaran setiap guru mengatur kelas dengan baik karena
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Apabila guru dan siswa bisa
mengelola kelas dengan baik maka proses pembelajaran juga akan diterima dengan
mudah oleh siswa, pembelajaran jadi terarah nyaman yang nantinya juga akan
memperoleh hasil yang baik.
Manajemen kelas yaitu usaha sadar untuk merencanakan,
mengorganisasikan,
mengaktualisasikan,
serta melaksanakan pengawasan atau supervisi terhadap program dan kegiatan yang
ada dikelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
sistematis, efektif dan efisien, sehingga segala potensi peserta didik mampu dioptimalkan”
(Karwati 2014: 6).
(
foto wawancara langsung dengan tenaga pendidik SMKN 1 Percut Sei Tuan)
Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan dan penulis mendapatkan informasi bahwa tenaga
pendidik di SMK Negri Percut Sei Tuan tersebut akan melaksanakan proses pembelajaran
dengan penuh disiplin kepada para murid. Apa bila siswa tersebut tidak
melaksanakan aturan pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut maka guru tidak
segan untuk menghukum murid tersebut. Hal ini merupakan strategi dari guru
tersebut agar proses belajar mengajar berjalan dengan efektif. Karena apabila
cara ini dilakukan maka tidak akan ada siswa yang berani karena mereka takut
mendapatkan hukuman dari guru yang bersangkutan.
b.
Pengaruh majemen tenaga kependidikan terhadap keefektifan proses pembelajaran
Dengan menggunakan teori manajemen pendidikan
terkhusussnya seperti manajemen tenaga pendididk dan kependidikan tentunya
memberikan dampak baik bagi proses pembelajaran yang terjadi. Terkhususnya di
SMK Negri 1 Percut Sei Tuan seperti yang penulis dapatkan dalam observasi yang
telah dilakukan pada sekolah tersebut. Tenaga pendidik disana menyebutkan bahwa
dengan adanya manajemen pendidikan terkhusus manajemen pendidik dan tenaga
pendidik tentu memberikan keefektifan serta kemudahan dalam berbagai proses pembelajaran
disekolah.
Berikut beberapa
manfaat penggunaan manajemen pendidik dan kependidikan:
- Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, dan Bermakna (PAKEMB);
- Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara;
- Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer);
- Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien;
- Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentan proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan);
- Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya;
- Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel;
- Meningkatnya citra positif pendidikan.
c. Implementasi Manajemen Pendidik
dan Tenaga Kependididkan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, manajemen pendidik dan kependidikan tentunya
tidak akan terlaksana apabila tidak adanya implementasi terhadap manajemen
pendidik dan tenaga kependidikan tersebut. Disini di SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan implementasi manajemen tersebut dimulai dari cara penerapan
tata tertib bagi setiap penagajar dan kompetensi pengajar.
Seperti yang bagaimana dijelaskan oleh
wakil kepala sekolah bidang kurkulum SMK Negri 1 Percut Sei Tuan yang mana
dikatakan bahwa seorang pendidik haruslah berkompeten dan jangan hanya menjadi
guru. Hal tersebut merupakan
salah satu contoh dari implementasinya. Namun terkait dengan manajemen tenaga pendidik di SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan manajemen pendidikan tersebut
telah dilaksanakan, tentu saja masih ada kekurangan dalam pelaksanaanya.
Salah
satunya yaitu mengenai tenaga pendidik. Berbeda dengan du SMA Ar-rahman yang
hanya memperbolehkan setiap tenaga pendidik harus mengajar sesuai dengan bidang
keahliannya. Hal ini tenrtu berbeda dengan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang
mana tenaga pendidik di sekolah tersebut memperbolehkan tenaga pendidik yang
mengajar di luar bidang keahliannya, hal ini dijelaskan langsung oleh wakil
kepala sekolah bidang kurikulum sekolah tersebut. Menurut wakil kepala sekolah
tersebut hal ini terjadi karena adanya kekurangan terhadap jam mengajar guru,
karena bagi guru yang sudah sertifikasi jam mengajarnya tidak boleh kurang dari
yang telah ditentukan. Oleh karena itu terjadinya pengajar yang diluar bidang
keahlian,tapi meskipun begitu bidang yang diajarkan tetaplah saling berkaitan
dan tidak terlalu berbeda jauh.
Itulah beberapa hasil observsi yang
telah didapatkan oleh penulis di kedua sekolah tersebut yaitu di SMA Ar-Rahman
dan SMK Negri 1 Percut Sei Tuan. Kedua sekolah tersebut telah melakukan
manajemen pendidik dan kependidikan berdsarkan peraturan yang telah ditetapka
oleh kepala sekolah masing masing.
KESIMPULAN
Bedasarkan
kaidah dan teori dari manajemen pendidik dan tenaga kepndidikan, serta
observasi yang telah dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen pendidik
dan kependidikan sangat memberi pengaruh terhadap kelancaran proses
pembelajaran disekolah.
Pada
setiap sekolah tentu berbeda beda pula cara penerapan manajemennya. Dalam hal
ini kepala sekolah sebagai pemimpin disekolah sangat berperan dalam terwujudnya
manajemen pendidikan di sekolah tersebut. Namun, tetap memiliki tujuan dan visi
misi yang sama yaitu untuk memajukan serta menggelola tenaga pendidik dan
kependidikan di sekolah tersebut.
Oleh karena itu dalam manajemen ini,
terkhususnya manajemen pendidik dan tenaga kependididkan tidaklah hanya kepala
sekolah yang memberi pengaruh dalam hal ini, melainkan adanya kerjasama antara
tenaga pendidik dengan kepala sekolah demi memajukan kualitas sekolah tersebut.
Untuk itu manajemen pendididk dan tenaga kependidikan ini lah merupaka salah
satu langkah yang sangat tepat dalam perwujudan segala misi dan visi dalam
memajukan kualitas tenaga personalia atau tenaga pendidik dan kependidikan serta demi
keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran di sekolah.
SARAN
Diharapkan
dengan adanya manajemen pendidik dan tenaga kependididkan serta observasi
langsung yang telah dilakukan penulis bisa bermanfaat bagi pembaca dan agar
mengetahui bagaimana penerapan manjemen pendidikan itu sebenarnya.. Dan diharapkan
pula dengan adanya manajemen pendididk dan kependididkan ini akan meningkatkan
kualitas serta cara pembelajaran di sekolah sekolah kedepannya. Serta
membuktikan juga bahwa manajemen pendidikan terkhusus manajemen pendidik dan
tenaga kependidikan tersebut memberi pengaruh yang sangat baik terhadap
penggelolaan tenaga personlia atau tenaga pendidik disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Alma,
Buchari.(2010). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Menagajar.
Bandung: Alfabeta
eprints.walisongo.ac.id/3383/3/633110137_Bab2.pdf
Mustari, Mohamad. (2015). Managemen Pendidikan. Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada
Nurdin,Diding.
Sibaweh,Imam. (2015). Pemgelolaan Pendidikan Dari Teori Menuju Implementasi
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan
Indonesia.
(2009). Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta